Loading...

Teknologi Produksi Masa Kini

Loading...
Teknologi produksi masa kini merupakan teknologi yang maju dan modern. Teknologi masa kini sudah berkembang pesat. Selain alat mekanisasi, dimanfaatkan pula teknologi elektronika untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan kualitas hasil produksi.

Teknologi produksi pada masa sekarang dimanfaatkan oleh industri-industri para pengusaha mendirikan. pabrik sebagai sarana kegiatan industri. 

Secara umum ada dua macam cara untuk memproduksi suatu jenis barang. Cara pertama ialah dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit membuat bermacam-macam jenis barang. Cara kedua adalah membuat satu macam jenis barang oleh .tenaga kerja yang sedikit namun dengan jumlah barang yang banyak. Cara yang kedua merupakan cara yang dilakukan oleh industri-industri besar masa kini dengan memanfaatkan teknologi modern. Produksi barang secara masal dengan ketelitian yang sangat tinggi merupakan ciri teknologi pada masa kini. Pelopor dalam bidang industri barang secara masal dengan tingkat ketelitian yang tinggi dan modern adalah Eli Whitney warga negara Amerika Serikat. 

Teknologi produksi pada masa kini yang tersebar di Indonesia antara lain sebagai berikut. 

1. Teknologi Produksi Tekstil 
Teknologi produksi tekstil mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1922, setelah didirikannya Balai Penyelidikan Tekstil di Bandung. Alat tenun mesin yang baru dibuat itu berkekuatan delapan kali lebih besar dari hasil tenun rakyat bukan mesin. Alat tenun itu diberi ama Tekstil lnrichting Bandung TIB) atau diterjemahkan men-,adi Alat Tenun Mesin (ATM). Teknologi tekstil berkembang pesat di Indonesia dan diguna-kan oleh beberapa industri tekstil seperti di Semarang (Jawa Tengah), Surabaya dan Madura Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), dan Makassar (Sulawesi Selatan). 

2. Teknologi Produksi Kertas 
Kertas banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan. Oleh karena itulah kertas dikatakan sebagai bahan serbaguna. Kertas dapat dipakai untuk buku, surat kabar, buku tulis, bahan bangunan, pembungkus, dan lain-lain. 

Bahan baku untuk membuat kertas adalah kulit kayu yang diambil dari pohon pinus atau cemara. Kulit kayu yang diambil dari pohon diratakan dengan menggunakan mesin gilas atau dimasak dengan menggunakan bahan kimia untuk mengubah kulit kayu menjadi serat. Serat diolah menjadi bubur kertas. Bubur kertas diaduk dan dibentuk untuk dimasukkan ke dalam mesin pembuat kertas. 

Teknologi produksi kertas banyak digunakan oleh industri kertas di Indonesia seperti di Kudus, Semarang, dan Solo (Jawa Tengah); Surabaya dan Malang JawaTimur);Takengon (Nanggroe Aceh Darussalam); dan Citohani (Jawa Barat). 

3. Teknologi Produksi Semen 
Teknologi produksi semen merupakan teknologi yang memanfaatkan alat-alat Derat seperti buldoser, truk, mesin penggiling, dan pabrik kemasannya. Semen merupakan bahan galian campuran antara batu gamping dan tanah liat. Campuran tersebut kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling. Bahan baku semen kemudian diolah dan diberi bahan kimia tertentu agar mempunyai kualitas yang baik. 
Beberapa daerah di Indonesia yang memanfaatkan teknologi produksi
semen adalah Padang (Sumatra Barat), Tonasa (Sulawesi Selatan), Cibinong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Baturaja ( Sumatra Selatan). 

4. Teknologi Produksi Kendaraan Bermotor 
Teknologi produksi kendaraan bermotor di Indonesia masih dalam taraf perbengkelan atau memperbaiki dan taraf perakitan. Perakitan dan perbengkelan untuk memperbaiki kendaraan sudah banyak didirikan di kota-kota besar, antara lain di Jakarta, Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), Palembang (Sumatra Selatan), dan Makassar (Sulawesi Selatan). 

5. Teknologi Produksi Pesawat Terbang 
Pada saat ini Indonesia sudah mulai mengembangkan teknologi pesawat terbang. Teknologi produksi pesawat terbang di Indonesia dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia di Bandung (Jawa Barat). Sebelumnya pada tahun1975 pesawat terbang sudah dirakit di Indonesia oleh tenaga ahli dari Angkatan Udara. Pada tahun 1978, dua buah pesawat terbang Casa-212 buatan Indonesia telah diekspor ke luar negeri. Pada tanggal 10 November 1994, Presiden Soeharto saat itu meluncurkan prototipe N 250 yang pertama dan diberi nama Gatotkaca dengan daya tampung 50 orang penumpang. Sebelumnya Indonesia berhasil meluncurkan produk pertamanya CN 235 yang diberi nama Tetuko. 

6. Teknologi Produksi Elektronika 
Produksi alat-alat elektronik di Indonesia sangat banyak. Teknologi produksi elektronika berkembang sangat cepat dan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak. Teknologi produksi elektronika yang sangat menonjol terdapat pada industri televisi, radio, tape recorder, video tape, CD, VCD, DVD, MP3, mesin jahit, lemari es, alat pendingin udara, serta alat-alat rumah tangga. Industri elektronika antara lain terdapat di Sukabumi (Jawa Barat), Jakarta, Surabaya (Jawa Timur), dan Kudus (Jawa Tengah). 

7. Teknologi Produksi Perkapalan 
Industri kapal di Indonesia baru pada tingkat permulaan. Perusahaan kapal hanya dapat memproduksi sesuai
pesanan. artinya belum mampu melakukan produksi secara besar-besaran
Teknologi produksi kapal sangat erat hubungannya dengan industri peleburan besi dan baja. Makin maju industry peleburan dan pembuatan besi dan baja, makin uraju pula industri kapal. Galangan kapal bagi kapal-kapal iteng berukuran kecil sudah didirikan sejak dulu di Indonesia. Itulah sebabnya pelabuhan-pelabuhan di aficionesia seperti DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatra Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Tengah sudah berkembang pesat. 

8. Teknologi Produksi Besi dan Baja 
Indonesia memiliki pabrik pengolahan besi dan baja yang cukup besar yang terdapat di Cilegon (Banten). Pada awalnya pabrik ini hanya menghasilkan besi lempengan, namun sekarang sudah menghasilkan berbagai jenis besi beton dan plat besi. Sebagai bahan mentahnya dipakai besi-besi tua. Pabrik itu selanjutnya dapat melebur biji besi dari Ujung Kulon (Banten) dan Lampung (Lampung). Teknologi produksi besi dan baja di Cilegon (Banten) pada saat ini telah menghasilkan kawat baja, plat seng, pipa, besi DDr. aluminium, kabel, mur/ baut, kikir dan berbagai peralatan besi serta baja lain.


Daftar Pustaka : Yudhistira
Loading...