Loading...
Cuaca dan iklim memiliki unsur-unsur yang sama, yaitu terdiri atas suhu udara, penyinaran matahari, kelembapan, tekanan udara, dan angin. Perbedaan keduanya terletak pada rentang waktu dan cakupan wilayah.
Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu tempat yang relatif sempit dengan waktu yang relatif singkat. Misalnya cuaca hari ini di Samarinda cerah berawan dan sebagainya. Adapun iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lama (sekitar 30 tahun) dan mencakup wilayah yang luas. Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari cuaca adalah meteorologi. Berikut faktor-faktor penyebab terjadinya perbedaan iklim dan cuaca.
- Gerak rotasi bumi, yaitu peredaran bumi pada porosnya yang arahnya berlawanan dengan arah jarum jam selama 24 jam. Gerak rotasi ini menyebabkan terjadinya gerak harian semu matahari (siang dan malam).
- Gerak revolusi bumi, yaitu peredaran bumi mengelilingi matahari pada kemiringan 23,5° pada porosnya atau 66,5° pada ekliptika (bidang edar bumi mengelilingi matahari). Gerak ini telah menyebabkan terjadinya gerak tahunan semu matahari (seolah-olah matahari bergerak dari garis balik utara menuju khatulistiwa kemudian menuju garis balik selatan dan kemudian balik lagi menuju garis balik utara). Ini menyebabkan perbedaan intensitas penyinaran matahari.
- Perbedaan lintang geografis yang menyebabkan terjadinya perbedaan intensitas penyinaran matahari. Makin tinggi (besar) letak lintang suatu tempat, maka intensitas cahaya matahari makin rendah, begitu juga sebaliknya.
- Perbedaan lingkungan fisik, seperti ketinggian tempat. Ini menyebabkan terjadinya perbedaan unsur-unsur cuaca yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kehidupan di bumi.
Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
A. Penyinaran Matahari
Matahari merupakan sumber panas bagi bumi. Ia memancarkan energi dalam bentuk radiasi matahari ke semua arah dengan kecepatan 3 x 108 m/detik dan dapat mencapai permukaan bumi dalam waktu 9,3 menit dengan jarak 150 juta km.
Jumlah energi yang dipancarkan mencapai 56 x 1026 kalori atau setara dengan 56 gram kalori cm2 tiap jam. Jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi hanya sekitar 47%, sebagian yang lain diserap dan dipantulican oleh partikel yang ada di udara, seperti debu, uap air, awan, dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Setiap tempat di permukaan bumi memiliki intensitas penyinaran matahari yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, lama penyinaran, besar kecilnya energi yang dikeluarkan matahari, jarak bumi dengan matahari, ketinggian tempat, jarak dari laut, relief muka bumi, dan pengaruh angin.
B. Suhu Udara atau Temperatur
Suhu suatu benda ditentukan oleh kecepatan gerakan molekul benda tersebut. Semakin cepat gerakan molekul suatu benda, semakin tinggi suhu benda tersebut. Suhu merupakan keadaan panas suatu benda. Tingkat panas tersebut diukur dengan menggunakan termometer. Pemanasan udara diperoleh melalui dua proses, yaitu pemanasan secara langsung dan pemanasan secara tidak langsung. Pemanasan secara langsung terdiri atas sebagai berikut:
- Absorpsi, yaitu penyerapan unsur-unsur radiasi oleh oksigen, nitro-gen, ozon, debu, dan sebagainya.
- Refleksi, yaitu pemanasan udara oleh matahari, tetapi kemudian dipantulican kembali ke angkasa oleh uap air (H20), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
- Difusi, yaitu molekul-molekul sinar matahari mengalami difusi berupa gelombang pendek biru dan lembayung yang berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
Pemanasan secara tidak langsung terdiri atas sebagai berikut:
- Konduksi, yaitu pemberian panas dari lapisan udara bawah kepada lapisan udara di atasnya.
- Konveksi, yaitu pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
- Adveksi, yaitu pemberian panas oleh gerak udara horizontal.
- Turbulensi, yaitu pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas.
Daftar Pustaka : PT. Bumi Aksara
Loading...