Loading...

Sikap Positif Terhadap Setiap Peluang Untuk Berprestasi

Loading...

Sikap Positif Terhadap Setiap Peluang Untuk Berprestasi


Sikap positif terhadap setiap peluang untuk berprestasi sangat bergantung pada kreativitas setiap orang. Menurut John W. Haefele, dalam Creativily And Innovation mengatakan: “Kreativitas dirumuskan sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang bernilai sosial”.

George J. Seidel, dalam The Crisis of Creativity mengatakan bahwa “Kreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan dan mengaitkan, kadang-kadang dengan cara yang ganjil, tetapi mengesankan dan ini merupakan dasar pendayagunaan kreatif dan daya rohani manusia dalam bidang atau lapangan mana pun”. Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran, dan tepat guna. Jika memilikj ide kreatif itu, akan terasalah bahwa di sekeliling Anda sebenarnya terkandung banyak kesempatan. Jika pikiran telah dibiasakan dengan membayangkan “kemungkinank emungkinan’ yang belum ada, Anda bukanlah seorang individu yang pasif dalam perkembangan zaman. Bahkan, siapa tahu Anda bisa ikut pula memegang peran dalam membentuk masa depan masyarakat.

Contoh Sikap Positif Dalam Setiap Peluang

Jika kita merenungkan dan membandingkan hal yang ada di sekitar kita 15 tahun yang lalu dengan yang ada sekarang, begitu banyak benda dan cara baru yang muncul. Hal mi membuktikan bahwa hidup kita mi diwarnai oleh kreativitas, Contoh yang paling jelas adalah benda-benda teknologm. Misalnya, pemakaman bahan-bahan baik dalam bidang konstruksi bangunan. Genteng rumah sekarang makin rapi dan menjadi bagman dan aspek keindahan. Selain itu, sejak munculnya kalkulator elektronik pertama, kita juga melihat gelombang dan komputerisasm di berbagai bidang. Di luar dunia teknologi, masih banyak lagi hal baru yang disebut sebagai bentuk-bentuk life style (gaya hidup). Jadi, bagaimana kita menjabarkan makna kreativitas yang berada dalam diri kita? Kreativmtas adalah suatu cara melakukan sesuatu dengan berbeda, unik, dan lebih baik.


Orang yang kreatif membawa makna tujuan baru dalam suatu tugas, menemukan penggunaan baru, menyelesaikan masalah, dan memberikan nilai tambah atau keindahan. Kreativitas bermanfaat baik bagi orang lain yang membutuhkannya. Berdasarkan susunan genetika yang berbeda-beda menimbulkan keberagaman kreativitas. Kita memiliki perspektif unik serta serangkaian bakat Jan pengalarnan yang herlainan untuk diterjemahkan melalui keterampilan individu. Proses mencari dan menyimak perspektif individual inilah yang rnenghasilkan ekspresi kreativitas kita.

Kreativitas sebenamya menerjemahkan diri kita ke dalam bentuk nyata, yaitu karya seni, musik, penyelesaian masalah Jalam karir, menghadapi anak, kepandaian memilih dekorasi rumah, gaya berpakaian, hobi, tarian, atau kegiatan ekspresif lainnya. Bagian kreativitas yang sulit adalah mengenal keunikan setiap din kita Jan menghargainya. Kita berevolusi menjadi makhluk “beradab’ yang hidup berkelompok sehingga perbedaan dianggap sebagai suatu kekurangan.

Individu yang bertindak sendiri berisiko besar dan dapat membahayakan komunitasnya. Keseragaman kelompok merupakan hal yang lebih karena manusia bersifat mudah dan aman. Abraham Maslow menyebut dorongan untuk memaksirnalkan bakat perseorangan mi sebagai hasrat mengaktualisasi dir Dia berkata bahwa kita semua butuh menjadi apa pun yang bisa dicapai. Salah satu tujuan hidup adalah menemukan siapa din kita. Namun, menemukan siapa din kita tidaklah mudah. Oleh karena itu, kita harus dengan sungguh-sungguh untuk menemukan din kita. Proses penemuan diri ini sama pentingnya dengan hasil yang mungkmn dicapai oleh penemuan diri tersebut.

Pemetaan pikiran adalah teknik yang hebat yang akan membantu Anda dalam perjalanan penemuan din Anda. Dengan mempelajari kreativitas, kita membuka din terhadap kemungkinan-kemungkinan baru. Karena itu, kekhawatiran bahwa hidup akan menjadi lebih baik diatur oleh rekayasa sosial yang membatasi gerak batin manusia yang bebas dengan unsur paksaan atau keterpaksaan akan berkurang di dalam skema kegiatan yang bersifat kreatif. Peter Dean, seorang seniman, berkata, yang dikutip dalam Who’s Who, ‘Aku mi penyihir yang mengubah bayangan zaman menjadi lukisan. Aku penerjemah realita ke dalam fantasi dan sebaliknya. Aku penyulap warna dan tekstur. Aku melihat masa lalu dan meramal masa depan. Aku mengendarai badai. Aku berjalan di atas rentangan tali akal sehat. Aku hidup di batas dunia.

"Aku hidup di batas dunia". Pernyataan tersebut melukiskan dengan sempurna perasaan orang yang rnenyelami jiwa. Kreativitasnya yang terdalam menjadi suatu tindakan keunikan yang nyata.

Menurut Penelitian Maslow

Orang yang berjuang untuk memanfaatkan potensinya menggunakan seluruh kemampuannya dalam bertindak. Dalam penelitiannya, Maslow menemukan bahwa orang yang mengaktualisasi din memiliki beberapa cirri khas sebagai berikut.
  1. Menerima kenyataan dengan akurat dan objektif.
  2. Menerima din sendiri, orang lain, dan sifat manusia.
  3. Spontan, alami, dan murni.
  4. Berorientasi pada masalah (bukan orientasi pada din sendiri), tidak egois, memiliki filsafat hidup, dan misi dalam hidup.
  5. Lebih membutuhkan privasi dan kesendinian.
  6. Mandiri, merasa puas dengan din sendini dan swatantra; tidak terlalu membutuhkan pujian dan popularitas.
  7. Mampu menghargai pengalaman yang biasa dan sederhana, punya semangat hidup, memiliki rasa humor yang tinggi, dan memiliki kemampuan mengatasi stres.
  8. Memiliki dan menyadari “saat-saat puncak’ yang kaya, hidup, danbermanfaat.
  9. Memiliki rasa persaudaraan mendalam dengan seluruh umat manusia,
  10. Membentuk ikatan persahabatan yang kuat dengan orang lain dalam jumlah yang relatif sedikit.
  11. Demokratis dan tak berburuk sangka, timbul dan hati yang paling dalam.
  12. Beretika kuat dan bermoral dengan cara-cara yang khas.
  13. Memiliki rasa humor mendalam dan penuh filsafat yang bersifat membangun, bukannya menjatuhkan.
  14. Kneatif, orisinal, memiliki daya cipta dengan pandangan yang segar, langsung, sederhana, dan apa adanya terhadap hidup.
  15. Mampu melepaskan din dan pengaruh budaya. Jika berniat memperjuangkan aktualisasi din, kita bisa menggunakan kelima belas cmi tersebut sebagai model pengembangan din kita. Tak kalah penting dan itu semua, orang yang mengaktualisasi din memiliki dorongan yang luar biasa hebat untuk menemukan berbagai peluang bagi dirinya sendiri. 

Sumber Pustaka: Grafindo Media Pratama
Loading...