Loading...
Susunan Nada Yang Dipakai Pada Gamelan Jawa
Gamelan dapat dinikmati suaranya jika ditabuh dengan Contoh peralatan sebagai wadah atau tempat menggunakan nada-nada yang teratur dalam bentuk gending tertentu. gamelan.
Gamelan merupakan hasil olah rasa masyarakat Jawa yang diwujudkan dalam bentuk alat musik yang menghasilkan keselarasan, keharmonisan, dan kesatuan irama yang kemudian disebut gending. Pengertian gending adalah lagu dalam karawitan yang bentuknya berupa titi aras. Pada gamelan Jawa terdapat dua macam titi laras atau titi nada, yaitu sebagai berikut.
Laras slendro terdiri dari 5 macam nada
Laras pelog terdiri dari 7 macam nada
Gamelan berlaras slendro termasuk tangga nada pentatonis karena terdiri atas 5 nada. Penta berarti lima dan tone artinya nada. Pentatonis artinya tangga nada yang hanya terdiri atas lima nada. Adapun gamelan berlaras pelog menggunakan tangga nada diatonis. Perbedaan kedua laras tersebut terletak pada jumlah perangkat gamelan yang dimainkan.
Pada gamelan Jawa dikenal pathet, yaitu susunaR nada di dalam suatu laras yang dapat menimbulkan suasana tertentu. Setiap jenis gamelan Jawa menggunakan pathet yang berbeda-beda. Pada gamelan laras slendro terbagi atas tiga pathet, yaitu slendropathet 9 (sanga), pathet 6 (nem), dan pathet manyura. Tangga nada Slendro ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
- Slendro pathet sanga. Tangga nadanya adalah: 5-6-1-2-3-5
- Slendro pathet enem. Tangga nadanya adalah: 2-3-5-6-1-2
- Slendro pathet manyura. Tangga nadanya adalah: 6-1-2-3-5-6
Adapun laras pelog terdiri atas pathet 5 (lima), pathet 6 (nem), dan pathet barang. Tangga nada pelog ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
- Pelog pathet limo. Tangga nadanya adalah: 6-1-2-4-5-6
- Pelog pathet enem. Tangga nadanya adalah: 3-5-6-1-2-3
- Pelog pathet barang. Tangga nadanya adalah: 7-2-3-5-6-7
Sumber Pustaka: Yudhistira
Loading...