Loading...

7 Dampak Pencemaran Bagi Manusia Dan Alam

Loading...

Dampak Pencemaran


Pencemaran dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan akhirnya terhadap manusia. Dampak itu antara lain punahnya spesies, terjadinya peledakan hama, gangguan keseimbangan ekosistem, berkurangnya kesuburan tanah, terjadinya keracunan, serangan penyakit, timbulnya pemekatan hayati, terbentuknya lubang ozon, dan efek rumah kaca.

Punahnya Spesies

Sebagaimana diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan bahkan mematikannya. Berbagai spesies hewan meiniliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya.

Bila batas tersebut terlampaui, hewan akan mati. Berbagai spesies burung menurun populasinya. Hal ini disebabkan oleh insektisida. Insektisida dikioro difenil trikiorometana (DDT) menyebabkan kerusakan cangkang telur berbagai jenis burung sehingga telur burung mengalami deformasi atau gagal berkembang, karena induk burung tersebut memakan serangga yang tercemar.



Peledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Lihat Gambar 12.20. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat menga kibatkan beberapa spesies serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya diperlukan dosis obat yang lebih tinggi dan biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.

Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaringj aring makanan dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokiinia terganggu. Apa saja akibatnya pada masa depan?

Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk yang terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.

Untuk mengatasinya, hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang/kompos dan penanaman berseling (tumpang sari) serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama. Rotasi tanaman mencegah terjadinya pengambil
an zat hara yang sama secara terus-menerus dan dalam tanah. Dengan demikian, rotasi tanaman membantu mengatasi menurunnya kesuburan tanah. Hujan asam juga dapat mengurangi kesuburan tanah karena hujan asam melarutkan inineral-inineral di dalam tanah dan kemudian terbawa aliran air ke sungai.

Keracunan dan Pen yakit

Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalaini keracunan. Ada yang langsung meninggal dunia, ada yang mengalaini kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan ada yang menyebabkan cacat pada keturunannya. Pencem aran biologi dapat mengakibatkan tersebarnya bibit penyakit ke lingkungan. Pencemaran suara (kebisingan) dapat menimbulkan stres, penvakit jantung, sulit tidur, dan berbagai gangguan lainriya.

Pemekatan Hayati

Bahan pencemar memasuki Iingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh ganggang. Selanjutnya ganggang tersebut dimakan oleh udang kecil. Udang kecil dimakan oleh ikan besar. Dan jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, maka bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.

Biasanya, bahan pencemar yang masuk ke perairan meiniliki kadar yang kecil. Ini disebabkan karena bahan pencemar itu telah mengalaini pengenceran. Jika bahan pencemar itu terserap oleh tubuh ganggang, maka kadarnya telah meningkat ratusan dan bahkan ribuan kali. Bahan pencemar di dalam air yang kadarnya hanya 0,00007 ppm (ppm = part per inillion yaitu bagian dalam sejuta gram), di dalam tubuh ganggang dapat menjadi 0,007 ppm. Karena udang kecil memakan tidak hanya satu sel ganggang melainkan banyak sel ganggang, maka di dalam tubuh udang kecil kadar bahan pencemar dapat menjadi 0,7 ppm. Di dalam tubuh ikan, kadar bahan pencemar itu meningkat lagi menjadi 25 ppm. Di tubuh orang yang sering memakan ikan, kadar bahan pencemar akan meningkat menjadi 75 ppm. Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggris dikenal sebagai biomagnifi cation).

Terbentuk Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca

Terbentuknya lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan dapat memberikan dampak di terñpat lain. Kedua masalah tersebut sudah diuraikan di atas.Sekalipun saat ini pemakaian CFC dibatasi, pembentukan lubang ozon tetap berlangsung karena sangat banyaknya CFC yang sudah terdapat di atmosfer. Demikian juga, pemanasan global masih berlangsung karena banyaknya gas-gas “rumah kaca” yang ada di atmosfer.
Sumber Pustaka: Erlangga
Loading...