Loading...
Mikroorganisme Sebagai Penghasil Energi
Kelangkaan energi fosil (batu bara, ininyak bumi) akan melanda dunia pada abad yang akan datang. Penyebabnya, sumber daya alam tersebut tidak dapat diperbaharui, cadangannya semakin menipis, dan kebutuhan semakin meningkat. Selain itu muncul permasalahan lingkungan yang ditimbulkannya: gas-gas rumah kaca semakin meningkat, terjadi kerusakan lingkungan baik di darat maupun laut karena pencemaran.
Oleh karena itu, para pakar berupaya mencari alternatif baru untuk mendapatkan energi yang aman dan tersedia secara lestari. Salah satu kemungkinannya adalah melalui bioteknologi.
Energi yang dikembangkan saat ini inisalnya melalui produksi gas bio oleh inikroorganisme. Gas bio adalah gas metana yang diproduksi oleh inikroorganisme di dalam medium kotoran ternak pada suatu tangki fermentor. Inikroorganisme kemudian mencerna kotoran itu menjadi gas metana yang dapat dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi (inirip gas elpiji). Sedangkan limbahnyadapat digunakan sebagai pupuk.
Dari kotoran enam sapi dapat dihasilkan energi bersih untuk memasak, penerangan lampu dan memanaskan air untuk 3 orang dewasa. Nah, berarti pembuangan kotoran sapi tanpa pemanfaatan merupakan pemborosan energi bukan?
Sumber Pustaka: Erlangga
Loading...