Peran Generasi Muda Dalam Mengembangkan Kejujuran Dan Keikhlasan

Generasi muda sebagai generasi penerus peijuangan bangsa perlu memiliki jiwa yang diliputi keikhlasan dan kejujuran sebab di tangannyalah negara mi kelak berada. Berikut mi beberapa peranan yang dapat dilakükan oleh generasi muda dalam mengembangkan kejujuran dan keikhlasan, yaitu.

Generasi muda harus bersikap ikhlas dan jujur dalam melaksanakan perintah dan larangan Tuhan Yang Maha Esa, seperti dalam melaksanakan ibadah dan ajaran agamanya masing-masing.
Generasi muda harus memiliki jiwa pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Artinya, secara ikhlas dan sukarela ia abdikan seluruh hidupnya untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Ia menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dan masyarakat yang harus berbuat baik terhadapnya.
Generasi muda harus ikhlas dalam belajar. Artinya, kegiatan belajamya dipandang sebagai kewajiban yang harus dilakukan secara teknis dan rajin. Jadi. pada saat belajar, murid-murid tidak merasa dipaksa oleh orang tua maupun guru, tetapi tumbuh dan hati nuraninya yang paling dalam. Pelajar yang demikian akan selalu memanfaatkan waktu Iuangnya untuk belajar menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi friasyarakat di sekitarnya.
Geneiasi muda haius selalu ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongannya.
Geneiasi muda harus beibakti kepada orang tua dan guru Artlnya ia selalu mematuhi segala perintah dan nasihat-nasihat orang tua dan guru secara ikhlas atau tidak secaia terpaksa Perintah yang selalu ia turuti adalah perintah yang baik dan tidak menimbulkan kerugian baik tel hadap dunny a sendii i masyarakat sekitai bangsa maupun negara
Geneiasi muda harus bersikap ikhlas dan jujur dalam melaksanakan tugas yang dibebankan masyarakat, bangsa, dan negaranya. Misalnya, dalam menaati hukum yang berlaku, dalam menggunakan barang milik masyarakatnya atau negaranya dan sebagainya.
g. Generasi muda haius selalu jujui dalam beikata dan beibuat Ta selalu menghindarkan din dan peibuatan pelbuatan dusta yang dapat merugikan kepentingan orang lain.

Sumber Pustaka: Grafindo Media Pratama