Loading...
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan jumlah atau kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian - biasa disebut sebagai stok uang sangat ditentukan oleh kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral.
Bila bank sentral memperbanyak jumlah uang beredar, maka penawaran uang akan bertambah. Sebaliknya, bila bank' sentral mengurangi jumlah uang beredar, maka penawaran uang akan berkurang. Sebagai akibatnya, penawaran uang diasumsikan tidak bergantucg pada tingkat suku bunga, sehingga kurva penawaran uang berbentuk vertikal sebagaimana terlihat pada Peraga 10.3.
Peraga 10.3 memperlihatkan pada kita bahwa bentuk kurva penawaran uang yang tegak lurus (inelastis sempurna). Artinya, penawaran uang tidak bergantung pada tingkat suku bunga. Hal ini sejalan dengan konsep kita di awal bahwa penawaran uang hanya dipengaruhi oleh otoritas moneter (bank sentral) dalam menentukan jumlah uang beredar. Pada Peraga 10.33 penambahan jumlah uang beredar oleh bank sentral akan menggeser kurva penawaran ke kanan, dari S menjadi S'.
Penawaran dan permintaan uang secara bersama-sama menentukan suku bunga pasar di pasar uang. Pasar uang merupakan pasar di mana dana jangka pendek dipinjamkan. Peraga 10.4(a) menggambarkan jumlah seluruh uang yang ada (M) dalam sumbu mendatar dan suku bunga nominal pada sumbu vertikal.
Kurva penawaran digambarkan sebagai garis tegak lurus dengan asumsi bahwa bank sentral menggunakan instrumennya untuk menjaga jumlah uang yang beredar tetap pada tingkat tertentu diperlihatkan oleh M' dalam Peraga 10.4(a).
Kurva permintaan uang sendiri digambarkan dengan kurva DD yang memiliki kemiringan negatif karena berhubungan terbalik dengan tingkat suku bunga. Posisi ekuilibrium ditunjukkan pada tingkat bunga 4% dan uang beredar sebesar M'.
Dalam pasar uang pun, dapat terjadi pergeseran keseimbangan yang diakibatkan oleh pergeseran kurva permintaan dan penawaran uang. Misalkan bank sentral mengkhawatirkan inflasi dan memperketat kebijakan moneter dengan menjual surat berharga dan mengurangi jumlah uang beredar.
Pengaruh mengetatnya kebijakan moneter ditunjukkan dengan adanya pergeseran ke kiri kurva jumlah uang beredar. Selisih antara E dan N menunjukkan besarnya kelebihan permintaan akan uang pada tingkat suku bunga yang lama.
Masyarakat mulai menjual sebagian dari aktivanya dan meningkatkan jumlah uang yang dipegang. Suku bunga meningkat sampai ditemukan ekuilibrium baru, dengan suku bunga baru yang lebih tinggi, yaitu E' dengan suku bunga 6% per tahun.
Pengaruh lain bisa berasal dari kenaikan harga barang atau jasa di pasar barang. Kita anggap jumlah uang yang beredar dipertahan kan konstan. Akibat peningkatan harga BBM, tingkat harga umum naik dan jumlah uang yang diinginkan untuk membiayai transaksi menjadi meningkat tanpa terjatli perubahan GNP riil. Dengan ini permintaan akan uang akan naik dan menggeser kurva permintaan uang ke kanan yaitu dari DD ke D'D' dan mengakibatkan peningkatan suku bunga ekuilibrium (E') (iihat Peraga 10.4(b)).
Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama
Loading...