Loading...

Definisi Ilmu Ekonomi, Kelangkaan, Dan Pilihan Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi

Loading...

Definisi Ilmu Ekonomi, Kelangkaan, Dan Pilihan Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi


Untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Apakah yang menjadi kebutuhan manusia itu? Kebutuhan manusia paling utama tentu saja makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Akan tetapi, kebutuhan manusia ternyata tidak hanya sebatas ketiga hal tersebut. Ia membutuhkan lebih dari sekedar sandang, pangan, dan papan. Perhatikanlah sekitar kita dan akan kita lihat bagaimana saat mi semakin banyak orang yang membutuhkan berbagai peralatan elektronik (TV komputer, VCD payer, Playstation) kendaraan bermotor, kebutuhan akan pendidikan tinggi, rekreasi, dan lain sebagainya.

Bila kita ingat kembali pembahasan di bab pertama, semua kebutuhan manusia yang semakin beragam saat mi sebetulnya diawali dengan jenis kebutuhan sederhana yang pada masa mi sangat mudah diperoleh. Sebagai Homo Economicus, keinginan manusia tidak terbatas, dan keinginan inilah yang mewujud menjadi kebutuhan manusia menjadi tidak terbatas pula. Sifat ketidakpuasan yang menjadi sifat dasar manusia membuatnya selalu menginginkan berbagai keperluan bagi hidupnya supaya ia lebih makmur senantiasa, padahal mungkin saja apa yang ia inginkan itu tidaklah sepenting( apa yang ia butuhkan. Di sinilah kita mengenal perbedaaan kata keinginan (wants) dan kebutuhan (needs).

Dalam bab pertama kita telah membahas berbagai jenis kebutuhan manusia yang ditinjau dan berbagai sisi. Keinginan manusia yang tidak terbatas itu mewujud dalam kebutuhan yang tak terbatas, dan dapat kita sebut sebagai permintaan yang tidak terbatas (unlimited demand). Namun, hal yang harus disadari oleh manusia ialah apabila seluruh kebut uhannya harus dipenuhi, maka harus disediakan barang dan jasa yang tidak terbatas pula. Hal ini menjadi mungkin apabila tersedia sumber daya yang tidak terbatas. Sayangnya, sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia yang juga disebut dengan faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan) jumlahnya terbatas (limited in supply)! Dan inilah yang membawa kim pada intisari masalah ilmu ekonomi.

Kini kita dapat menarik definisi dan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari cara-cara yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas itu dengan menggunakan sum ber daya yang terbatas.



Sumber daya yang terbatas itu disebut pula dengan faktor-faktor produksi yang terdiri dan: tanah (land), tenaga kerja (labour), modal (capital), dan kewirausahaan (enterprise). Termasuk ke dalam tanah adalah segala bahan baku di bawah tanah, laut, dan sungai, juga segala yang ada pada permukaan tanah, dan yang tumbuh dan tanah. Tenaga kerja adalah kerja keras manusia yang diupayakan oleh angkatan kerja. Termasuk ke dalam angkaan kerja adalah mereka yang mau dan sanggup bekerja. Modal adalah mesin-mesin, pabrik, dan gedung-gedung yang dipergunakan untuk menghasi1kn output. Kewirausahaan adalah faktor keorganisasian yang dimiliki oleh para wirausahawan yang berani mengambil resiko untuk menjalankan usaha.

Semua faktor produksi mi terbatas jumlahnya, dan keterbatasan faktor-faktor produksi mi dinamakan dengan kelangkaan (scarcity). Apabila kelangkaan terjadi, maka pemenuhan. barang-barang dan jasa menjadi terbatas, yang berarti tidak semua permintaan yang tidak terbatas itu dapat dipenuhi. Keadaan inilah yang menciptakan masalah ekonomi (the economic problem). Pertanyaannya sekarang, hagaimanakah kita dapat mengatasi masalah ekonomi ini?

Jika kelangkaan sumber daya, berarti tidak semua permintaan yang tak terbatas dapat dipenuhi, maka manusia harus menentukan pilihannya. Piihan (choices) yang dibuat manusia mi merupakan keputusan ekonomi yang harus ia ambil guna memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sebagai akibat dan adanya sumber daya yang terbatas. Dalam memilih setiap keputusan ekonomi, maka manusia harus membuat sebuah daftar pilihan (skala prioritas) untuk menentukan mana yang ia hendak ia putusKan pertama, Kedua, Ketiga, dan seterusnya sebagai pilihan ekonominya. Hal ini tentu memudahkan manusia untuk mengatasi masalah ekonomi yang ia hadapi. Namun demikian, setiap kali memutuskan sebuah pilihan ekonomi, berarti ia harus mengorbankan sebuah pilihan ekonomi lainnya untuk tidak terpilih. Para ahli ekonomi menyebut pengorbanan seperti itu sebagai biaya kesempatan atau biaya oportunitas (opportunity cost).

Sumber Pustaka: Erlangga
Loading...