Loading...

Definisi Manusa Dan Potensi Diri Menurut Para Ahli

Loading...

Definisi Manusa Dan Potensi Diri


Para pakar memang tidak sepakat mengenai apakah sebenarnya manusia itu. Malahan E. Bloch mengatakan bahwa manusia belum mengetahui siapakah dia itu. Artinya, bahwa kita tidak mempunyai pengetahuan lengkap tentang manusia. Oleh karena itu, manusia bukanlah suatu diktum atau suatu titik yang telah menjadi dan telah sempurna, tetapi sesuatu yang terus menerus berubah. Hakikat manusia dapat dilihat dan berbagai dimensi, yaitu dimensi religius, dimensi simbolis, dan dimensi kesejarahannya.

Dalam kadar yang berbeda-beda, setiap orang memiliki kesadaran intelektual, yaitu sadar kemampuan diri terhadap penguasaan pengetahuan, ilmu, dan teknologi. Individu yang sadar akan kelemahan tersebut memiliki need for achievement yang tinggi, memiliki motivasi yang kuat untuk belajar, mencari pengalaman menambah pengetahuan, dan ilmu dalarn menguasai teknologi.



Kesadaran tersebut bernilai positif clan strategis dalam rneningkatkan kemampuan din untuk berpikir kritis menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Namun, harus diwaspadai bahwa kesadaran intelektual tinggi harus diimbangi oleh kesadaran emosional (sense of feeling). Oleh karena itu, kesadaran emosional yang meliputi etik, estetik, dan toleransi terhadap apa yang dipikirkan harus merupakan bagian dan apa yang dikembangkan serta dipelihara. Ketajaman kesadaran ernosional merupakan penyeirnbang ketajaman kesadaran intelektual. Dalam kehidupan, setiap manusia membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, sejak usia dini, kesadaran sosial (sense of social) individu harus dibina dan dikembangkan. Mulai dan lingkungan keluarga, melalui proses sosialisasi, kesadaran sosial itu ditumbuhkan.

Kesadaran Sosial

Kesadaran sosial yang meliputi kesetiakawanan, tolong-menolong, bekerja sama, dan kebersamaan merupakan aspek psikologis yang sangat bermakna dalam kehidupan. Need for affiliation merupakan kesadaran sosial yang harus dikembangkan pada din peserta.didik, mulai dan usia dini sampai dewasa. Dengan menumbuh kembangkan kesadaran sosial, individu akan berkembang dengan wajar dalam konteks sosial. Kita sebagai makhluk hidup merniliki keterbatasan dalam proses kehidupan. Ada kekuatan yang tidak teratasi oleh kemampuan din setiap individu.

Kemampuan tersebut baik melalui nalar intelektual maupun nalar emosional dan sosial. Kondisi dan situasi tersebut dapat terjangkau oleh kesadaran spiritual yang meyakini bahwa kekuatan Yang Mahakuasa yang mengatur segala-galanya. Menumbuhkembangkan kesadaran spiritual itu dilakukan dengan cara membimbing peserta-didik mulai dan usia dini untuk menyadari alam Iingkungan dan menyadari adanya kekuatan di luar kekuatan din sendiri.

Kesadara Atas Hak Dan Keawajiban

Kesadaran atas hak dan kewajiban kepada negara, bukan hanya merupakan kesadaran intelektual, melainkan juga didasari oleh kesadaran emosional terhadap sesama warga bangsa dan negara. Kesadaran sosial sebagai kesadaran kolektif. Pemenuhan hak dan kewajiban seseorang terhadap bangsa serta negaranya, berlandaskan kesadaran sebagai warga bangsa dan negara yang wajib dibina melalui ‘sentimen’ kebersamaan, rasa senasib sepenanggungan sebagai anak bangsa serta warga negara. Akhir-akhir ini, kesadaran sebagai anak bangsa dan warga negara yang “berhhinneka tunggalika" itu, mengalami penurunan. Hal mi terjadinya karena kecenderungan lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan daripada kepentingan bangsa dan negara. OIeh karena itu, mnjadi kewajiban bagi penidikan untuk  menignkatkan kesadar masyarakat terhadap bangsa dan Negara  selaku warga Negara.

Sumber Pustaka: Yudhistira
Loading...