Loading...

Definisi Sosiologi Sebagai Metode Dan Contohnya

Loading...

Sosiologi Sebagai Metode

Metode berasal dan bahasa Yunani, yaitu methodos, artinya cara atau jalan. Dalam perkembangan selanjutnya, arti kata mi mengalami perluasan menjadi cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu. Kata lain yang masih ada relevansinya dengan kata metode adalah metodik yang berarti kumpulan metode-metode yang merupakan cara-cara untuk mendalami objek. Metode, sekurang-kurangnya memiliki beberapa ciri pokok, yaitu:
  • ada permasalahan yang akan dikaji atau diteliti;
  • ada hipotesis, yaitu kesimpulan yang bersifat sementara, yang harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya. Hipotesis merupakan jawaban atas permasalahan yang akan dikaji melalui teori yang ada;
  • ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dan hipotesis yang ada.
 Anda dapat menerapkan metode-metode ilmiah untuk mengklasifikasikan fakta-fakta yang ada, dan Anda dapat menggambarkan hubungan kausalitas antara fakta-fakta itu. Mengenai metode ilmiah sosiologi telah diawali dengan mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan menentukan ruang lingkup penelitian. Sesudah mencari I atau 2 teori yang relevan dengan masalah yang dipilih kemudian merumuskan hipotesis yang relevan dengan masalah yang diajukan.


Dalam penelitian, seorang peneliti harus mampu mengumpulkan data dalam rangka mengidentifikasikan bukti kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis yang diajukan. Peneliti tidak hanya dituntut sekadar mengetahui data yang harus dikumpulkan, tetapi juga hams memilih metode apa yang paling tepat dan bermanfaat dalam pengumpulan data sehingga dapat membuktikan relevansi hipotesis terhadap masalah. Dalam penelitian sosiologi digunakan dua cara (metode), yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.

Metode kualitatif

Metode kualitatif mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Metode ini dipergunakan apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak.Metode kualitatif ada dua macam, yaitu metode historis dan metode komparatif.
  1. Metode historis merupakan penelitian yang analisis datanya didasarkan pada peristiwa-peristiwa masa Iampau untuk mengetahui kejadian saat ini.
  2. Metode komparatif adalah penelitian dengan membandingkan antara kondisi masyarakat satu dengan yang lain, dengan maksud untuk mengetahui perbedaan dan persamaan, di samping untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kondisi masyarakat yang demikian.
Metode yang masih tergolong metode kualitatif adalab studi kasus (case study), yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada fenomena-fenomena (gej ala) sosial yang nyata dalam masyarakat, yang ditelaah keadaan masyarakat yang dilihat dan persoalan atau kasus tertentu, baik dalam suatu lembaga, kelompok, maupun individu. Adapun caranya dilaksanakan dengan teknik wawancara, dengan panduan daftar pertanyaan, atau dengan pengamatan partisipan. Dalam penelitian mi, peneliti harus benar-benar membaur dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, dengan tidak memberi sugesti kepada masyarakat yang sedang diteliti. Menurut Abu Ahmadi (1985), metode kualitatif dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu:

  1. metode historis,
  2. metode komparatif,
  3. metode historis-komparatif (gabungan), dan
  4. metode case study, yaitu mendalami secara sungguh sungguh dan salah satu gejala-gejala yang nyata yang terdapat dalam kehidupan masyarakat pada waktu itu.

Metode kuantitatif

Metode kuantitatif adalah cara penelitian yang dalam analisis datanya enelitian sosio ogi pada umumnya menggunakan teknik statistik. Polling (jajak pendapat) adalah salah satu penelitian dalam metode kuantitatif.
Ada beberapa metode yang digunakan sosiologi dalam menyelidiki sasarannya, menurut Abu Ahmadi (1985) sebagai berikut.
  1. Historical method: suatu cara penelusuran terhadap kebudayaan serta struktur masyarakat yang telah lampau, untuk kemudian diambil contohnya untuk masa yang akan datang.
  2. Comparative method: membandingkan satu masyarakat dengan masyarakat lain, satu kelompok dengan kelompok lain, satu kebudayaan dengan kebudayaan lain, sehingga akan diperoleh garis-garis persamaan yang berlaku umum. Dengan demikian, dapat memberikan prediksi terhadap perkembangan berikutnya dalam masyarakat.
  3. Statistical method: untuk mengukur gej ala-gej ala sosial yang tampak secara kuantitatif kemudian diinterpretasikan ke dalam pemahaman umum.
  4. Case study method: menyelidiki peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kelompok masyarakat, maupun lembaga-lembaga tertentu untuk mendapatkan garis-garis pokok dan peristiwa-peristiwa itu.

Metode mi sering disebut survei. Metode sosiologi yang lain ada yang mendasarkan dengan cara berpikir induktif atau deduktif. Metode induktif digunakan untuk menyimpulkan suatu keadaan, dan gejala yang khusus, untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum.

Contoh: Darto Tidak seorang mahasiswa yang pintar dan Fakultas Geografi UGM, Jono seorang mahasiswa yang pintar dan Fakultas Farmasi UGM, Arwanto seorang mahasiswa yang pintar dan Fakultas Biologi UGM, maka kesimpulannya para mahasiswa USM pintar-pintar (metode induktifj. Sementara metode deduktif digunakan untuk mengumpulkan suatu keadaan dengan gejala umum untuk mendapatkan kaidah yang berlaku secara khusus. Contoh: mahasiswa UI pintar-pintar, maka Andi, mahasiswa Fakultas Kedokteran UI juga pintar.

Sumber Pustaka: Bumi Aksara
Loading...