Loading...
Peranan Umat Islam Menentang Portugis
Kemerdekaan adalah hak setiap manusia di dalam kehidupan bermasyarakat. Islam menganjurkan setiap manusia memiliki kebebasan dalam hidupnya. Kemerdekaan di Indonesia tidak terlepas dan peranan rakyat yang ingin membebaskan diri dari penjajah.
Sejak awal terjadinya proses islamisasi di Nusantara, umat Islam telah memegang peranan yang cukup penting. Namun, peran kekuasaan Islam yang dipegang raja dan sultan tidak boleh dilupakan. Selain itu, peran ulama sebagai penasihat raja yang gigih dalam menghadapi orang Eropa juga tidak boleh diabaikan. Kehadiran bangsa Barat pada mulanya untuk menguasai dunia perdagangan, selanjutnya meluas ke bidang politik, sosial, dan budaya sehingga mendapat penlawanan karena umat Islam berusaha membela diri untuk mempertahankan hak, kedaulatan, dan kemerdekaannya.
Selama berabad-abad bangsa Eropa berada di bawah penlindungan kaum muslimin. Perang Salib yang menelan korban tidak sedikit dan kedua belah pihak mengantarkan masyarakat Eropa kepada kebebasannya. Bahkan, mereka kemudian berusaha menguasai dunia Timur untuk merebut kunci perdagangan. Dengan semangat Perang Salib, mereka tidak bisa mentolerir keberadaan pedagang, penguasa, dan raja-raja muslim. Sejak abad XVI sampai abad XX, umat Islam di bawah para pemimpinnya menghadapi berbagai corak tantangan kekuasaan Barat dan secara terus-menerus mengadakan perlawanan.
Peranan Umat Islam Menentang Portugis
Perlawanan yang dilakukan umat Islam terhadap Portugis semata-mata dilakukan karena tidak setuju akan pemberlakuan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam. Nilai-nilaj itu bisa berbentuk pemaksaan kehendak dalam perdagangan, kebudayaan, ekonomi, ataupun politik. Oleh karena itu, tidak heran apabila kemudian muncul beragam pertempuran yang melibatkan kerajaan-kerajaan Islam dengan Portugis.
Penyerangan Deniak di bawah pimpinan Adipati Unus ke Malaka walaupun menderita kekalahan menunjukkan bahwa kaum muslimin Indonesia antipenjajahan. Demak di bawah pimpinan Fatahilah pada tahun 1527 M berhasil menaklukkan Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. mi berarti dakwah Islam semakin lancar, meng-Islamkan Jawa Barat dan agama Hindu dan menyelamatkannya dan Portugis yang Katolik. Akhirnya, Banten dan Aceh menjadi pelabuhan yang ramai menggantikan Bandar Malaka.
- Demak
Penyerangan Deniak di bawah pimpinan Adipati Unus ke Malaka walaupun menderita kekalahan menunjukkan bahwa kaum muslimin Indonesia antipenjajahan. Demak di bawah pimpinan Fatahilah pada tahun 1527 M berhasil menaklukkan Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. mi berarti dakwah Islam semakin lancar, meng-Islamkan Jawa Barat dan agama Hindu dan menyelamatkannya dan Portugis yang Katolik. Akhirnya, Banten dan Aceh menjadi pelabuhan yang ramai menggantikan Bandar Malaka.
- Aceh
- Tidore dan Ternate
Sumber Pustaka: Yudhistira
Loading...