Loading...

Pengertian Adaptasi Pada Fenomena Evolusi Dalam Ilmu Biologi

Loading...

Pengertian Adaptasi Pada Fenomena Evolusi Dalam Ilmu Biologi


Adaptasi adalah setiap sifat yang dikendalikan secara genetis yang membantu suatu individu atau kelompok spesiesnya untuk dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan hidupnya. Adaptasi ini umumnya meliputi kombinasi sifat, struktur, fisiologi, tingkah laku, dan cara hidup. Marilah kita bahas beberapa contoh adaptasi dalam kaitannya dengan evolusi.

Fakta-fakta menunjukkan bahwa kemampuan suatu organisme untuk dapat beradaptasi terhadap lingkungaimya menyebabkan organisme itu dapat mempertahankan din terhadap seleksi alam. Perubahan sifat dalam evolusi yang tidak sesuai dengan lingkungan dapat menyebabkan suatu organisme tersisih karena adanya seleksi alam. Sebagai contoh adalah kupu-kupu Biston betularia yang terdapat di Inggris.


Sebelum revolusi industri, populasi kupu-kupu yang berwarna cerah jauh lebih banyak daripada populasi kupu-kupu yang berwarna gelap. Hal mi disebabkan wama cerah yang dimiliki oleh kupu-kupu tersebut menjadi lebih adaptif daripada yang berwarna gelap. Namun, setelah revolusi industri maka lingkungan menjadi gelap oleh jelaga sebingga kupu-kupu berwama gelap menjadi adaptif terhadap lingkungan, sedangkan frekuensi kupu-kupu yang berwarna cerah menjadi berkurang karena tidak adaptif lagi. Mengapa demikian?

Apabila sekelompok tumbuhanatau hewan menempati lingkungan yang barn dengan relung (niche) yang belum dihuni maka akan terjadi perkembangan dalam banyak arah karena setiap unit yang terisolasi akan terkena tekanan seleksinya sendiri dan timbullah adaptasi yang herheda-beda. Proses semacam mi disebut radiasi adaptif (adaptive radiation). Radiasi adaptif mengakibatkan adanya organisme-organisme yang secara sepintas berbeda, tetapi sehenarnya menunjukkan persamaan. Kecenderungan seperti itu disebut sebagai evolusi divergen. Contoh kiasik adalah burung finch yang menghuni Kepulauan Galapagos.

Diperkirakan leluhur buning-burung finch berasal dan Amerika Selatan. Dapat diduga beberapa burung finch terbawa badai dan menyebar ke Kepulauan Galapagos yang belum dihuni sehingga memiliki banyak sekali relung baru. Hal tersebut inenyebabkan burung finch menjadi terisolasi pada beberapa pulau dan mengembangkan kebiasaan makan berbeda yang mengakibatkan keragaman pada bentuk paruh. Semua tampak sama dan menyerupai burung finch yang ada di Amerika Selatan, tetapi seleksi alam mengubahnya. Misalnya, untuk keperluan memecah biji, melepaskan kulit kayu, memakan serangga, dan memakan buah.

Dari kedua contoh di atas, kita melihat bahwa penbahan lingkungan sangat berpengaruh terhadap organisme yang mendiaminya sehingga organisme tersebut cenderung beradaptasi terhadap lingkungannya masing-masing. Generasi-generasi yang berhasil beradaptasi secara terus-menerus dalam jangka waktu lama akan menghasilkan varian-varian barn yang berbeda dengan nenek moyangnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan suatu organisme untuk beradaptasi terhadap Iingkunganniiya merupakan salah satu mekanisme seleksi alam yang mengarah kepada terbentuknya spesies baru, sedangkan variasi-variasi yang dapat diturunkan merupakan bahan baku dari proses evolusi.

Dengan mengacu kepada pemikiian evolusioner dan alasan-alasan yang telah diuraikan, dapatlah kita ambil beberapa hal penting dan ciri-ciri proses evolusi sebagai berikut.
  1. Evolusi adalah perubahan di dalam populasi dan bukan perubahan dalam satu atau beberapa keturunan.
  2. Dalam evolusi terdapat faktor stabilitas yang artinya sebagian dan ciri-cirinya tetap atau tidak berubah,
  3. Peristiwa evolusi memerlukan penyirnpangan genetik sehingga ada perubahan dalam evolusi.
  4. Perubahan evolusi tidak mencakupsemua sifat yang ada. Evolusi merupakan perubahan selektif dengan faktor lingkingan yang rnengarahkan seleksi ini.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Loading...