Pencemaran Lingkungan Dan Proses Pemecahan Masalahnya

Pencemaran lingkungan terjadi akibat kegiatan manusia dan alam. Pencemaran oleh alam biasanya terjadi di luar kekuasaan manusia, misalnya gunung meletus, tetapi saat mi dampaknya sudah dapat dikurangi. Pencemaran yang disebabkan oleh manusia sebenarnya dapat dicegah dan dikendalikan. karena dampaknya menyangkut keselamatan, kesebatan, dan kehidupan manusia itu sendiri. Setiap kegiatan manusia dapat menyebabkan pencemaran lingkungan sehingga manusia harus ikut serta dalarn menvelesaikan masalah pencernaran lingkungan.

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus diatasi antara lain pencernaran di tanah dan sungai, pencernaran di udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, dan kontaminasi zat radioaktif.

Untuk rnenyelesaikan masalah lingkungan harus diketahui sumber pencemar, bagairnana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran itu sendiri. Pencemar berasal dan berbagai sumber dan memasuki udara, air, dan tanah dengan berbagai cara. Bahan pencemar udara terutama berasal dan kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah. Selain itu, pencemar udara dapat juga berasal dan aktivitas gunung berapi. Pencemaran air sungai dan air tanah terutama berasal dan kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik dan industri terutama berupa zat organik dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dan aktivitas pertanian berupa nitrat dan fosfat.

Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Proses pencemaran secara langsung, yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni makhluk hidup sehingga dapat mengganggu kesehatan manusia, tumbuhan, dan hewan atau mengganggu keseimbangan ekosistern. Proses pencemaran tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air, maupun tanah sehingga menyebabkan pencemaran.

Bahan pencemar ada yang dampaknya langsung terasa, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut seperti batuk, gatal-gatal, dan gangguan pernapasan) atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis seperti cacat pada janin dan penyakit kangker).

Alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovering) , tetapi alam mcrniliki kcterbatasan sehingga setelah batas itu tenlarnpaui maka bahan pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi. Selanjutnya, bahan pencernar itu dapat berdampak buruk pada manusia, tumbuhan, hewan, dan ekosistem. Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dan langkah pencegahan dan pengendalian.

Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dan sumbemya sehingga dapat mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Misalnya, dan lingkungan terdekat yaitu dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali “reuse,), dan daur ulang (recycle,). Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), kemudian secara berangsur-angsur meggantinya dêngan Green Chemistiy.

Green Chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya. Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga atau bahan-bahan kendaraan bermotor dengap bahan yang ramah lingkungan. Selain itu, pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi aherñatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan, dan penggunaan tekriologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasarna semua pihak di antara satu negara dan negara lain.

Sumber Pustaka: Ganeca Exact