Loading...
Ciri-Ciri Musyawarah Demokrasi Pancasila
Sistem demokrasi yang dianut bangsa Indonesia adalah sistem demokrasi yang disandarkan pada dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dengan demikian, demokrasi Indonesia dinamakan Demokrasi Pancasila, yaitu demokrasi yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Sistem demokrasi Pancasila mi tercermin dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Secara garis besarnya demokrasi Pancasila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
- Segala keputusan sedapat mungkin diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan.
- Tidak ada dominasi mayoritas, putusan diambil berdasar pada prinsip kebenaran, keadilan, dan mengutamakan kepentingan bersama bangsa.
- Kebebasan individu tidak mutlak, tetapi harus disertakan dengan tanggung jawab sosialnya.
Ciri-ciri demokrasi Pancasila tersebut di atas, menggambarkan bahwa sistem demokrasi Pancasila di Indonesia berbeda dengan sistem demokrasi yang dianut oleh negara-negara lain. Latar belakang perbedaan mi tentunya terletak pada dasar negara dan pandangan hidup yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Corak demokrasi bangsa Indonesia dalam bermusyawarah dapat dilihat dalam beberapa kesimpulan di bawah mi.
- Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan.
- Musyawarah didasari oleh semangat kekeluargaan dan gotong royong.
- Menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah dengan itikad baik.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur.
- Keputusan musyawarah hendaknya dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran, dan keadilan.
Dan uraian tersebut di atas, kita dapat menarik nilai-nilai luhur yang terkandung dalam demokrasi Pancasila, antara lain
- mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan;
- sikap saling menghargai dan mengFormati antarsesama peserta musyawarah;
- sikap bertanggung jawab dalam melaksanakan keputusan musyawarah;
- sikap menyandarkan segala sesuatu kepada kebenaran dan nilai ketuhanan;
- nilai kebersamaan, persatuan kesatuan, kebenaran, dan keadilan.
Sumber Pustaka: Cempaka Putih
Loading...