Loading...
Hubungan Antara Berbagai Konsep Tentang Realitas Sosial Budaya
Berikut ini ialah hubungan antara bemacam konsep realitas sosial budaya yang perlu kita ketahui bersama.
Masyarakat dan Kebudayaan
Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia dalam kehidupannya senantiasa bersama-sama dengan manusia yang lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain (zoon politicon). Masyarakat manusia dalam proses pergaulannya akan menghasilkan budaya yang selanjutnya akan dipakai sebagai sarana penyelenggaraan kehidupan bersama dalam masyarakat. Untuk itu, konsep masyarakat dan konsep kebudayaan merupakan dua hal yang senantiasa berkaitan bahkan membentuk suatu sistem.
Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa masyarakat dan kebudayaan merupakan suatu sistem yang terkait erat satu dengan yang lain. Masyarakat sangat dipengaruhi oleh corak budaya yang ditinggalkan generasi terdahulu. Proses mi berlangsung melalui pembentukan kepribádian bagi generasi baru (social determinism). Selanjutnya, masyarakat dengan struktur sosialnya akan melangsungkan suatu proses sosial melalui berbagai bentuk pergaulan hidup. Melalui proses pergaulan hidup inilah kebudayaan baru dihasilkan sebagai pengembangan dan revisi terhadap kebudayaan lama produk generasi terdahulu.
Status (Kedudukan) dan Peranan
Status sosial pada hakekatnya merupakan kedudukan seseorang di tengah-tengah masyarakat. Kedudukan mi dapat berupa ascribed status maupun achieved status, tergantung dan tingkat peradaban masyarakatnya. Pada masyarakat primitif dan tradisional status sosial dalam masyarakat lebih didasarkan pada status otomatis (ascribed status) yang diperoleh ‘melalui proses kelahiran atau keturunan dan pendahulunya, tetapi pada masyarakat modern status sosial lebih didasarkan pada status dengan perjuangan (achieved status). Status sosial dalam masyarakat senantiasa dapat
berubah-ubah, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Berubahnya status sosial seseorang dalam masyarakat ditentukan oleh bagaimana kecakapan orang tersebut dalam mengemban status yang dimilikinya, yaitu bagaimana dia dapat menjalankan apa yang menjadi kewajibannya serta apa yang menjadi hak-haknya. Dengan dilaksanakannya kewajiban-kewajiban secara baik maka sekaligus hak akan diperoleh dan akan berpeluang untuk mengalami proses perubahan status ke arah yang lebih tinggi (social climbing). Sebaliknya, apabila dalam suatu status sosial seseorang tidak dapat menjalankan peraikan atau kewajibannya dengan baik maka orang tersebut mempunyai kecenderungan untuk berubah statusnya, yaitu ke arah yang lebih rendah (social sinking).
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Dengan adanya perilaku menyimpang akan mengancam keseimbangan dalam masyarakat. Orang-orang yang berkompeten mulai mencari solusi sosial untuk mencegah adanya perilaku menyimpang tersebut. Usaha inilah yang dinamakan pengendalian sosial. Dengan pengendalian sosial yang efektif maka perilaku menyimpang akan mengalami penurunan. Selanjutnya, dengan menurunnya perilaku menyimpang maka pengendalian sosial menjadi berkurang intensitasnya. Demikian terjadi terus-menerus membentuk suatu korelasi sebab-akibat antara perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam suatu masyarakat.
Norma, Nilai, dan Pranata Sosial
Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu tertib sosial sehingga semua kepentingan dalam masyarakat tersebut dapat dilaksanakan secara normal. Keteraturan sosial merupakan suatu keadaan di mana orang-orang dalam masyarakat telah mampu berbuat sedemikian rupa sesuai dengan norma dan nilai yang ada sehingga tidak ada pihak-pihak yang merasa diabaikan kepentingannya. Untuk menciptakan kondisi seperti mi diperlukan suatu perangkat pengaturan tertib sosial yang disebut pranata sosial. Pranata sosial mi di dalamnya terdiri dan norma dan nilai sebagai pedoman, lembaga sosial sebagai wadah, dan personil-personil pelaksana ketertiban sosial. Nilai dan norma mempunyai korelasi untuk membentuk dan mewujudkan pranata sosial yang efektif. Dengan adanya pranata sosial yang efektif akan tercipta suatu tertib soial didalam masyarakat.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Loading...