Loading...
Berdirinya Perhimpunan Indonesia Di Negeri Belanda
Pada
tahun 1908 di negeri Belanda terbentuk sebuah organisasi dan para
mahasiswa Indonesia yang diberi nama Indische Vereeniging (IV) atau
Perhimpunan Hindia. Indische Vereeniging berdiri bersamaan waktunya
dengan pendirian Budi Utomo di Indonesia. Kedua organisasi ini memiliki
banyak kesamaan yaitu dalam prinsipnya yang moderat. Pada awalnya
Indische Vereeniging merupakan perkumpulan yang bersifat sosial yaitu
tempat mahasiswa Indonesia melewatkan waktu senggang dengan berbincang
bincang dan saling membagi informasi terbaru yang datang dan tanah air.
Tetapi ketika para pemimpin Indische Partij tiba di negeri Belanda
(lihat perubahan Indische Partij) perkembangan Indische Vereeniging
bertambah pesat. Indische Vereeniging tidak lagi bersikap sosial, bahkan
berkembang ke arah politik. Bersamaan dengan kedatangan ketiga
peinimpin Indische Partij ke negeri Belanda, masuk pula konsep “Hindia
Bebas” dan Belanda, dalam pembentukkan negara Hindia yang diperintah
oleh rakyatnya sendiri.
Pengaruh kedatangan lndische
Partij makin terasa dengan diterbitkannya majalah Hindia Putra pada
tahun 1916 oleh Suwardi Suryaningrat. Sedang pengaruh pribadi mereka
terhadap anggota Indische Vereeniging tercerinin dalam keterlibatannya
pada bidang politik. Beberapa anggota Indische Vereeniging ikut dalam
peinilihan Majelis Rendah Parleman Belanda pada tahun 1916. Mereka
mewakili golongan sosialis.
Gambar di atas memperlihatkan para pelajar Indonesia yang fergabung dalam Perhimpunan Indonesia, pada tahun 1929.
Pada
tahun 1917 Indische Vereeniging bergabung dengan Chung Hwa Hui
(Organisasi Mahasiswa Indonesia Cina) perhimpunan mahasiswa
Indonesia-Eropa dan Belanda. Mereka berniat bekerja di Indonesia dan
membentuk sebuah federasi yang bernama Indonesische Verbond Van
Studeerenden (Persatuan Mahasiswa Indonesia). Penggabungan itu sendiri
tidak begitu penting, tetapi yang lebih penting adalah pertama kalinya
istilab Indische diganti menjdi Indonesische. Walaupun kata itu belum
mendapat makna politik yang positif, tetapi merupakan refleksi dan
semakin tingginya kesadaran sebagai bangsa Indonesia di kalangan
mahasiswa yang berada di negeri Belanda. Bagaimana pun juga, pada akhir
Perang Dunia I, Indische Vereeniging pada hakikatnya masih tetap seperti
saat didirikan dulu, semacam perkumpulan sosial tempat sebagian besar
para anggotanya melontarkan ide-ide persatuan yang moderat.
Sumber Pustaka: Erlangga
Loading...