Loading...
A. Awal Perkembangan Kristen
Awal pertumbuhan Kristen beriangsting di wilayah yang sekarang termasuk negara Israel. Pada awal abad Masehi, wilayah Israel menjadi jajahan Kekaisaran Romawi. Khusus wilayah Yerusalem dan sekitarnya termasuk Provinsi Judea, yang diperintah oleh Pontius Pilatus.
Ajaran Kristen diperkenalkan oleh Yesus Kristus (Isa Almasih). Kotbah dan tindakan yang memperlihatkan cinta kasih mengundang banyak orang menjadi pengikut. Para pengikut inilah yang kemudian disebut sebagai Kristen, dan ajaran Yesus Kristus menjadi dasar agama Kristen. Di kemudian hari, umat Kristen disebut sebagai Gereja. Awal perkembangan Kristen ditandai oleh masa pengejaran. Umat Kristen mengalami siksaan, paksaan, dan intimidasi dari pihak penguasa agar menanggalkan iman mereka. Akan tetapi, berbagai bentuk tekanan itu tidak menyurutkan perkembangan umat Kristen. Sampai abad ke-3 M, Kristen telah menyebar ke Syria, Turki, Yunani, dan Romawi. Tonggak bersejarah perkembangan Kristen adalah peristiwa masuknya penguasa Romawi, Kaisar Konstantin, menjadi Kristen. Peristiwa itu mengakibatkan perkembangan pesat Kristen di seluruh wilayah Romawi yang luas itu. Kemudian, Kristen semakin berpengaruh sejak Kaisar Theodosius meresmikan agama Kristen sebagai agama negara. Sejak abad ke-5 M itulah, Gereja tampil sebagai kekuatan politik.
B. Puncak Perkembangan Kristen di Eropa
Puncak perkembangan Kristen berlangsung sejak Abad Pertengahan (abad ke-6 sampai 16 M). Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat mengancam kekacauan sosial politik hampir di seluruh Eropa. Di tengah ancaman itu, Gereja menjadi satu-satunya lembaga yang dapat diandalkan. Dengan organisasi yang kuat dan teratur, Gereja — di bawah pimpinan Paus— menentukan percaturan politik, sosial, ekonomi, dan budaya di Eropa. Peran penting Gereja antara lain tampak di bidang politik, melalui didirikannya sekolah dan universitas terkemuka di Eropa. Dominasi kuat Gereja seperti itu menyebabkan Kristen memberi sumbangan besar bagi perkembangan peradaban Barat (western civilization).
Dalam kancah perkembangan pesat Kristen di Eropa, kalangan rohaniwan memegang peranan penting. Kedudukan mereka terpandang, karena selain ahli agama, mereka pun ahli di bidang ilmu lainnya. Ilmu pengetahuan modern turut dirintis oleh buah pemikiran mereka. Ilmu yang menjadi primadona ketika itu adalah filsafat dan teologi.
Selesai Abad Pertengahan, Eropa memasuki Abad Pencerahan. Masa itu ditandai oleh mulai menurunnya dominasi Gereja dalam kehidupan masyarakat. Kalangan non-rohaniwan lambat laun memegang peran menentukan dalam kancah politik, sosial, dan budaya, termasuk ilmu pengetahuan. Sejak saat itulah, ilmu pengetahuan modern mulai menemukan bentuknya sampai sekarang. Penyebaran Kristen di Indonesia merupakan bagian dari kegiatan penyebaran Kristen ke seluruh dunia. Penyebaran itu giat dilakukan semasa penjelajahan samudera. Tokoh penyebaran adalah kalangan rohaniwan.
Daftar Pustaka : Erlangga
Loading...