Loading...
Secara pasti belum bisa diketahui kapan agama Kristen masuk ke Indonesia.Akan tetapi,diperkirakan agama tersebut masuk ke Indonesia pada abad ke-16. Ada berita yang menyebutkan bahwa agama Kristen masuk ke Indonesia pada abad ke-14. Agama Kristen tersebut dibawa oleh anggota ordo Fransiskan dari Eropa. Dalam perjalanannya ke Cina, mereka singgah di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Namun, berita tersebut diragukan kebenarannya karena tidak ada bukti fisik atau peninggalan yang bisa mendukungnya.
Adanya berita yang menyebutkan bahwa agama Kristen masuk ke Indonesia pada abad ke-16 adalah satu-satunya berita yang paling bisa diterima. Hal itu disebabkan agama Kristen diperkirakan masuk ke Indonesia bersamaan dengan kedatangan bangsa Eropa di Indonesia.
Misionaris Portugis di Indonesia
Salah satu tujuan penjelajahan samudra oleh orang-orang Eropa adalah menyebarkan agama Kristen (Gospel). Oleh karena itu, pada setiap kapal yang berlayar turut serta pula para pendeta agama Kristen. Pada awal abad ke-16, para pelaut Eropa berhasil menemukan daerah-daerah baru. Sejak saat itulah, agama Kristen menyebar ke seluruh penjuru dunia. Penyebaran agama Kristen ke seluruh penjuru dunia dilakukan oleh para misionaris Spanyol dan Portugis. Hal itu disebabkan kedua bangsa inilah yang mempunyai hak berdagang di dunia sampai menjelang akhir abad ke-16, juga karena perintah Paus Fransiscus di Roma. Misionaris Portugis yang terkenal adalah Fransiscus Xaverius adalah tokoh Xaverius dan Matteo Ricci. Mereka menyebarkan agama Katolik di misionaris yang berjasa India, Maluku, Cina, dan Jepang. Misionaris Spanyol menyebarkan mengenalkan agama Katolik ke Filipina.
Fransiscus Xaverius adalah seorang misionaris yang banyak dikenal penduduk Indonesia. Berkat usahanya, agama Katolik berkembang di Indonesia terutama Indonesia Timur. Pada awalnya, para misionaris Katolik dari Portugis memusatkan kegiatannya di Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Pulau Siau, dan Sangir. Selanjutnya, para misionaris itu berusaha menyebarkan agama Katolik ke bagian barat Indonesia, seperti Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Namun, misi itu tidak memperoleh hasil yang diharapkan.
Usaha-usaha yang ditempuh Portugis dalam menyebarkan agama Kristen bukannya tanpa halangan. Rakyat dan penguasa pribumi yang umumnya beragama Islam menentang aktivitas penyebaran agama Katolik oleh bangsa Portugis. Di samping itu, kedatangan Belanda di Maluku juga menjadi penghalang sehingga sejak saat itu penyebaran agama Katolik hanya terbatas di daerah Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Sangihe Talaud. Ketika Portugis terusir dari Maluku dan menetap di Timor Timur, daerah-daerah yang mendapat pengaruh agama Katolik masih termatas. Daerah-daerah di Timor Timur yang mendapat pengaruh agama Katolik, seperti Flores bagian timur, Pulau Solor, dan pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Timur.
Zending Belanda di Indonesia
Pada abad ke-17, peranan agama Katolik di Belanda sebagai agama resmi digantikan oleh agama Protestan. Pemerintah Belanda melarang aktivitas agama Katolik secara terbuka. Kebijakan peme-rintah Belanda ini juga berdampak di tanah jajahannya, seperti Indonesia. Pelaksanaan ibadah umat Katolik pun mulai dibatasi. Belanda mulai mengirim para zending-nya untuk menyebarkan agama Prote stan.
Sejak abad ke-17, peranan Portugis dalam perdagangan di Asia makin merosot. Akibatnya, penyebaran agama Katolik makin mundur dan digantikan oleh Belanda (VOC). Pada zaman VOC, para zending Belanda menyebarkan agama Protestan di Indonesia.
Untuk mendukung penyebaran agama Protestan di Indonesia, VOC menyatakan bahwa pemilik negara adalah pemilik agama. Oleh karena itu, VOC banyak memaksa penduduk untuk memeluk agama Protestan. Selain itu, VOC juga mendatangkan para zending dari Belanda ke Indonesia untuk menyebarkan agama Protestan, membangun sekolah-sekolah keagamaan, dan menerjemahkan Injil ke dalam bahasa masyarakat setempat.
Para tokoh zending yang berjasa menyebarkan agama Protestan di Indonesia, antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian Qanckaarts, Andrian Huiseas,ane..ereamenyebarkan agama Protestan di Maluku, Sangir Talaud, Timor, Tapanuli, dan sebagian Jawa serta Sumatera. Para tokoh zending itulah yang berjasa terhadap berkembangnya beberapa organisasi gereja di Indonesia, seperti
a. Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu organisasi pekabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Protestan;
b. membentuk organisasi gereja di Indonesia, misalnya Gereja Protestan Maluku (GPM), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW).
Perkembangan agama Katolik dan Protestan mempunyai hak yang sama sejak Indonesia dipegang oleh Gubernur Jenderal Daendels. Sejak itu, para misionaris dan zending berlomba-lomba menyebarkan agamanya ke daerah-daerah yang belum dijangkau Islam. Daerah di Indonesia yang mendapat pengaruh Kristen, antara lain sebagai berikut:
a. Sulawesi Utara : Manado, Pulau Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondana, Minahasa, Tomohon, Luwu, Mamesa, dan Poso; :
b. Nusa Tenggara Timur Timor, Pulau Ende, Larantuka, dan Lewanama; :
c. Pulau Jawa : Blambangan, Panarukan, Batavia, Semarang, dan Yogyakarta (Katolik) serta di Mojowarno dan Ngoro, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas (Protestan), sedangkan di Jawa Barat berkembang di Bogor, Sukabumi, dan Bandung; :
d. Sumatera Utara :Angkola, Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan Kepulauan Nias; :
e. Kalimantan Selatan :Barito dan Kuala Kapuas; :
f. Kalimantan Barat :Pontianak; :
g. Kalimantan Tengah: menyentuh masyarakat Dayak;
h. Papua dan Maluku
Daftar Pustaka : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Loading...