Loading...

Jenis-Jenis Indeks Harga (Konsumen, Pedagang Besar Dan Petani)

Loading...

Jenis - Jenis Indeks Harga

Berkut ini adalah jenis-jenis indeks harga yang perlu kita ketahui.

Indeks Harga Konsumen

Seperti terkandung dalam namanya, indeks harga konsumen mengu kur perubahan harga sekelompok besar barang konsumsi yang dibeli konsumen. Di Amerika Serikat, Indeks Harga Konsumen (IHK) berisi 400 jenis produk, termasuk bola golf, hamburger, jasa pemakaman, atau pun biaya dokter gigi.

Sedangkan di Indonesia, menurut buku Statistik Indonesia yang dikeluarkan BPS tahun 1998, IHK mencakup 249 sampai 353 jenis komoditi yang dihitung berdasarkan pola konsumsi hash Survey Biaya Hidup (SBH) di 44 kota besar di Indonesia. Semua komoditi tersebut dikelompokkan menjadi tujuh kelompok besar, yaitu bahan makanan, makanan jadi, rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta transportasi dan komunikasi.


Hanya dengan melakukan konversi harga atas berbagai barang dan jasa ke sebuah indekslah pemerintah atau pihak-pihak Iainnya yang sangat berkepentingan dengan inflasi dapat memperoleh pergerakan harga barang konsumsi secara keseluruhan. beberapa fungsi utama:
  1. IHK rnemungkinkan konsumen untuk menentukan pengaruh peningkatan rhadap daya bell mereka.
  2. IHK merupakan satu indikator ekonomi dan tingkat inflasi.
  3. IHK dapat digunakan untuk menentukan daya beli mata uang tertentu.

Indeks Harga Perdagangan Besar

Dalam indeks harga perdagangan besar (IHPB) harga yang dipergunakan adalah harga produsen. Indeks itu berguna untuk mengukur perubahan harga selama dua periode, bukan perubahan kualitas, kuantitas, atau penjualan. Barang-barang yang diukur dengan indeks harga perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjual belikan di pasar primer. Jenis barang-barang yang dipergunakan dalam IHPB harus dikasifikasikan dalam sektor-sektor tertentu yang dapat dibagi lagi ke dalam subsektor seperti berikut ini:

  1. Sektor pertanian dengan subsektor bahan makanan tanaman perdagangan kehutaran, perikanan, peternakan, dan perkayuan.
  2. Sektor peretambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal,pasir, batu kali, dan kenikil
  3. Sektor industri dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-barang dan kulit, makanan, minuman, kertas, barang cetakan, karet, danplastik.
  4. Biasanya Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan laporan indeks harga perdagangan besar di sektor barang ekspor, barang-barang impor, dan bahan bangunan secara berkala.

Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani

Indeks harga yang dibayar dan ditenima petani merupakan indeks harga barang-barang yang dibe dan dibayar oleh petani, balk untuk proses produksi maupun untuk biaya hidupnya. Jika dalam indeks harga

itu ikut dihitung pajak, gaji buruh tani, dan bunga hipotik yang dibayar oleh para petani, maka indeks harga yang diperoleh disebut indeks paritas. Indeks harga yang diterima petani meliputi pendapatan yang diterima petani, yaitu 95% dan seluruh penerimaan dalam bentuk uang hash penjualan produk agrarianya.

Dalam indeks harga yang dib.ayar petani ada dua kategoni penting, yaitu indeks pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga dan indeks pembelanjaan untuk produksi. Indeks harga yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan olèh para pedagang.

Perbandingan antara indeks harga yang diterima adan dibayar petani disebut sebagai Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan salah satu indicator yang secara tidak langusung dapat menunjukan tingkat kesejaterahan petani.

Sumber Pustaka: Erlangga
Loading...