Loading...

Masalah Globalisasi Ekonomi Di Negara Maju Dan Berkembang

Loading...

Masalah Globalisasi Ekonomi Di Negara Maju Dan Berkembang


Istilah globalisasi menjadi sebuah kata yang sering sekali terdengar saat ini. Globalisasi ekonomi adalah berbagai kegiatan ekonomi di seluruh dunia yang saling berhubungan satu sama lainnya. Globalisasi ekonomi itu seumpama sebuah jaring laba-laba raksasa yang menghubungkan satu kegiatan ekonomi di sebuah negara dengan kegiatan ekonomi di negara lainnya. Dalam globalisasi ekonomi, negara-negara di dunia tidak dapat hanya mengandalkan kekuatannya sendiri bila mereka hendak memajukan setiap sektor ekonomi yang dijalaninya.

Masuknya Produk Negara Berkembang ke Negara Maju

Globalisasi ekonomi mi diwujudkan melalui pendirian sebuah organisasi perdagangan internasional yang menetapkan aturan main yang harus dijalankan oleh setiap negara yang menjadi anggotanya. Organisasi ini dikenal dengan nama WTO (World Trade Organization). Di dalam WTO, diharapkan agar setiap negara tidak menutup atau membatasi negaranya untuk menerima berbagai produk-produk dan negara lainnya. Dengan aturan mi, seringkali negara-negara berkembang merasa dirugikan karena mereka “terpaksa” harus menerima berbagai barang produksi negara-negara maju yang jauh lebih murah dan barang-barang produksi buatan dalam negerinya.



Walaupun demikian, tidak selalu demikian halnya yang terjadi. Sebetulnya, ada begitu banyak produk dan negara-negara berkembang yang juga memasuki negara-negara maju, dan produk-produk itu pun memiliki keunggulan yang tidak kalah dan produk-produk ejenis yang dihasilkan oleh negara-negara maju tersebut. Selain itu dengan biaya tenaga kerja yang jauh lebih murah, otomatis produk-produk tersebut memiliki harga yang lebih rendah daripada produkp roduk negara maju.

Masuknya Tenaga Kerja Negara Berkembang ke Negara Maju

Selain itu, dengan adanya kekurangaii tenaga kerja di negara-negara maju, dan aturan yang ditetapkan oleh WTO, banyak tenaga kerja dan Negara berkembang yang mulai masuk ke negara-negara maju. Para pekerja dan Negara berkembang mi terkenal dengan ketekunan dan “kerelaannya” untuk dibayar lebih rendah daripada rekan-rekannya dan negara maju. Hal mi tentu saja menghawatirkan para pekerja dan negara-negara maju tersebut.

Perpindahan Investasi dan Negara Maju ke Negara Berkembang

Mengingat tingginya biaya produksi di negara-negara maju yang meliputi biaya tenaga kerja, biaya penyewaan pabrik, biaya pajak, juga biaya-biaya lainnya, maka banyak dan perusahaan-perusahaan besar di negara maju yang memind ahkan pabrik-pabriknya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan rendahnya biaya produksi di sana. Perkembangan mi tentu saja akan berakibat buruk pada perekonomian negara-negara maju.

Krisis Ekonomi di Negara Berkembang

Hal lain yang menjadi dampak dan globalisasi bagi negara-negara maju adalah dampak krisis ekonomi yang dialami oleh negara-negara berkembang. Seperti yang kita ketahui, globalisasi ekonomi membuat kondisi perekonomian satu negara terkait dengan perekonomian negara lainnya. Negara-negara maju itu banyak pula yang mengimpor bahan-bahan baku untuk keperluan berp roduksinya dan negara-negara berkembang. Dengan adanya krisis ekonomi yang melanda negara berkembang, maka produksi bahan baku di negara-negara tersebut menjadi terhambat. Hal mi tentu saja berpengaruh pula bagi kegiatan produksi yang terjadi di negara-negara maju, yakni terhambatnya pula kegiatan produksi mereka.

Sumber Pustaka: Erlangga
Loading...