Loading...

Pandangan Para Tokoh Pengikut Aliran Neokeynesian

Loading...

Pandangan Para Tokoh Pengikut Aliran Neokeynesian

Berkut adalah beberapa pandangan tokoh yang mengikuti aliran Neokeynesian.

Teori Siklus Bisnis (Business Cycle)

Fluktuasi ekonomi yang terjadi selama mi tidak dibahas secara mendalam oleh teori kiasik karena kepercayaan pada tangan tak Nampak yang akan mengembalikan keadaan pada keseimbangan, sehingga terjadinya guncangan ekonomi dianggap tidak akan ada. Kaum neokeynesian, yang tidak percaya pada mekanisme tangan tak nampak, mencoba menggali lebih jauh untuk dapat mengetahui apa penyebab terjadinya fluktuasi dan apa Iangkah-Iangkah untuk mengatasinya. Upaya kaum neokeynesian yang ditunjang oleh perangkat analisis yang sudah berkembang (statistik dan matematika) dapat merumuskan dua alasan terjadinya fluktuasi, yaitu:
  • Perubahan tingkat investasi dan rendahnya tingkat konsumsi;
  • Tidak adanya mekanisme koreksi yang mampu mendorong perekonomian pada keseimbangan kesempatan kerja penuh.

Karena dua variabe di atas, perekonomian akan mengalami 4 tahap yang lazim dialami oleh sebuah perusahaan (disebut teori sikius bisnis).
Keempat tahap tersebut adalah:
  • Resesi
  • Stagnasi
  • Ekspansi, dan
  • Puncak (peak)

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi sebenarnya sudah ada sejak zaman kiasik dahulu, namun pada saat itu penekanannya masih sangat sempit dan terbatas pada ingkungan satu negara saja. Pada masa neokiasik, teori pertumbuhan ekonomi berkembang dan dipelopori oleh Schumpeter. Menurut Schumpeter, pelaku utama pertumbuhan ekonomi adalah para wirausahawan yang mau mengambil risiko dan inovatif dalam pengemb angan hal-hal yang baru. Mereka tidak harus seorang manajer atau pengu saha. Oleh karenanya, pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat pada lingkungan yang menghargai penemuan-penemuan baru, bukan dalam lingkungan masyarakat sosialis.

Kebijakan Fiskal Versus Moneter

Para penganut neokiasik berpendapat bahwa untuk menstabilkan perekonomian, penerapan kebijakan fiskal jauh Iebih tepat daripada penerapan kebijakan moneter, karena fluktuasi perekonomian disebabkan oleh banyak faktor. Merka meyakini bahwa terdapat hubungan antara perubahan moneter dengan aktivitas ekonomi, namun bukan berarti bahwam perubahan jumlah uang yang mengakibatkan terjadinya fluktuasi.

Sumber Pustaka: Bumi aksara
Loading...