Loading...

Pemeliharaan Dan Peningkatan Iman Kepada Allah SWT

Loading...

Pemeliharaan Dan Peningkatan Iman Kepada Allah SWT



Nikmat lain yang diberikan Allah kepada manusia ialah nikmat iman. Nikmat iman adalah sebaik-baik nikmat. Iman merupakan keyakinan kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, han akhir dan takdir Allah. Dengan iman manusia dapat diselamatkan dan tipuan dunia. Konsekuensi dan adanya iman ialah harus dibuktikan dengan amal-amal yang saleh. Iman yang menyatu dengan Islam akan menimbulkan ihsan.



Sabda Rasulullah tentang ihsan ialah:

“Bahwasanya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan jika engkau merasa tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Bukhari)

Iman merupakan nikmat Allah yang tiada taranya. Iman akan diberikan oleh Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Orang yang mati dalam keimanan kepada Allah akan berbahagia. Orang yang mati dalam kekafiran akan sangat merugi. Manusia, termasuk nabi tidak berkuasa memberikan hidayah iman kepada siapa pun. Hak memberikan bidayah iman adalah Allah sendiri. Contoh: Abu Thalib, pelindung dan penyayang Nabi, tetapi wafat dalam kekafiran. Nabi Muhammad tidak kuasa membenikan hidayah iman kepadanya. Firman Allah:

“Sesungguhnya engkau tidak dapat ntemberikan hidayah (iman) kepada orang yang kau cintai (Abu Thalib) tetapi Allah jualah yang memberikan hidayah (iman) kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Qashash: 56)

Jadi, meskipun iman merupakan hidayah dan Allah, tetapi hasilnya adalah untuk manusia. Karenanya kita harus mengusahkan agar kita tetap mengikuti aturan dan norma-norma yang ditentukan dalam Al-Quran dan hadis. Firman Allah:

“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami, akan tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mêreka inilah yang mendapat balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan, dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).” (QS. Saba: 37)

Cara-cara untuk meningkatkan iman ialah dengan selalu mendekatkan din kepada Allah swt. melalui pengamalan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Jika seseorang mukmin tertib dan tekun melakukan ibadat kepada Allah swt., imannya akan meningkat.

Ibadat mempunyai arti yang sangat luas. Menyingkirkan sesuatu benda yang merintangi orang lain dan jalan dengan ikhlas karena Allah semata-mata; bernilai ibadah dan mendapatkan pahala dan Allah swt.

Sebaliknya jika melanggar ketentuan-ketentuan agama, maka pada waktu itu iman mengalami penurunan. Jika mengalami hal seperti itu maka harus cepat-cepat memohon ampun kepada Allah swt. dan berjanji di dalam hati untuk tidak akan mengulangi perbuatan itu. Sering terjadi pelanggaran terhadap norma-norma agama disebabkan oleh pengaruh teman. Pada mulanya seseorang tidak ada maksud untuk melakukan pelanggaran terhadap norma-norma agama, tetapi karena ajakan teman ia terjerumus dalam jurang kesesatan. Banyak orang dan kalangan keluarga baik-baik, karena sering bergaul dengan teman yang tidak baik, akhirnya ikut pula melakukan perbuatan tidak baik. Oleh karena itu, kita harus waspada dalam memilih teman bergaul.
Sumber Pustaka: Bumi Aksara
Loading...