Loading...

Teori Sejarah Perkembangan Muka Bumi Pagea dan Gondwana

Loading...
Para ahli geologi dalam penelitian mengenai kulit bumi mengalami perkembangan yang sangat berarti, yaitu setelah munculnya Teori Apungan dan Pergeser-an Benua, Teori Laurasia Gondwana, Teori Pemekaran Dasar Samudera, dan Tektonik Lempengan. 

Sejarah Perkembangan Muka Bumi (Pagea dan Gondwana)


Teori Alfred Lothar Wegener (1880-1930)
Teori yang dikemukakannya adalah Teori Apungan dan Pergeseran Benua. Wegener menyatakan benua yang sekarang ini berasal dari satu massa daratan yang sangat luas yang disebut Pangea dikelilingi oleh lautan Thetys. Massa daratan ini pecah diakibatkan oleh pergerakan benua di sebelah selatan yang bergerak ke arah utara menuju khatulistiwa dan ke arah barat. 

Pecahnya pangea menyebab-kan terbentuklahgondwana (180 juta tahun yang lalu). Mulai 135 juta tahun yang lalu gondwana terpecah, mula-mula membentuk Kutub Selatan dan Australia, kemudian Afrika dan Amerika dan akhirnya tanah Hijau (Greenland) serta Eropa. Dengan kondisi seperti itu maka terbentuklah formasi benua seperti sekarang  ini. 

Penyebab pergeseran benua ini adalah adanya arus konveksi yang meng-hasilkan gaya sentrifugal yang mengakibatkan bumi cembung ke arah ekuator. Adapun yang mendasari teori apungan dan pergeseran benua ini adalah sebagai berikut. 

a.Bukti Kemiripan  
Bentuk Akibat Terpecahnya Daratan Bukti kemiripan bentuk yang diakibatkan terpecahnya daratan, antara lain sebagai berikut:

1) Formasi geologi lekuican pantai Amerika Selatan bagian timur mulai dari Peru sampai Bakia Blanca dengan lekukan pada pantai Sierra Leon Afrika Barat sampai tanjung Afrika. Selatan. Apabila disatukan akan membentuk formasi yang tepat.

2) Adanya kesesuaian bentuk pantai pada kedua sisi samudera Atlantik Utara yaitu pantai benua Eropa bagian barat dengan pantai timur Amerika Serikat. 

b. Bukti Struktur dan Tipe Batuan  
Bukti struktur dan tipe batuan adalah sebagai berikut:

1) Ditemukannya batuan dengan tipe dan struktur yang sama di pantai Barat Benua Afrika dengan di pantai timur Amerika Selatan.

2) Rangkaian pegunungan Appalachia yang menjurus ke arah timur melintasi Amerika Serikat, New Foundland, tiba-tiba terputus dan muncul lagi di pantai Irlandia dan Inggris. Bukti Paleontologik Ditemukannya fosil-fosil binatang purba seperti binatang melata (reptilia) zaman paleozoik dan mesozoik, yaitu serangga, biji paku glasopetris di pantai timur Amerika Selatan dan pantai barat Afrika Selatan.

Teori Sejarah Perkembangan Muka Bumi

d. Bukti Glasiasi
Ditemukannya goresan-goresan massa gletser pada batuan di ujung benua Amerika Selatan, Afrika. Selatan, Australia dan India. Goresan ini terjadi pada zaman Perm (300 juta tahun yang lalu). Hal ini disebabkan oleh penutupan pada sebagian besar darat-an di benua selatan akibat pergeseran secara lambat. Penutupan ini mengakibatkan terjadinya goresan gletser pada batuan yang ditutupinya.

e. Bukti Pergeseran
Bukti pergeseran didasarkan atas pe-ngukuran yang dilakukan para ahli geologi yang menemukan bukti sebagai berikut:

1) Kini Greeniand bergerak menjauhi benua Eropa dan semakin mendekati Amerika Utara dengan kecepatan 36 meter per tahun. Pulau Madagaskar bergeser menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 km per tahun.

2) Pergerakan anak benua (India) yang terdesak oleh samudera Hindia sehingga berkonvergensi dengan lempeng Erasia yang bergerak ke arah selatan dan menghasilkan pelipatan atau pembumbungan litosfer dengan membentuk pegunungan Himalaya. 

Teori Edward Suess (1831-1914)
Suess seorang ahli geologi Austria merumuskan Teori Laurasia Gondwana. H mengemukakan bahwa pada mulanya di bumi ini hanya terdapat dua benua, sam di kutub utara, yaitu Laurasia dan satu lagi di kutub selatan, yaitu Gondwana. Rthua benua tersebut pecah karena tertarik oleh ekuator. Benua Gondwana pecah dan membentuk Amerika Selatan, Australia, India, dan Antartika. Hal ini dibuktikan dengan adanya kesamaan formasi geologi dari benua bekas pecahan Gondwana tersebut. Adapun yang lainnya merupakan bagian dari Laurasia.  

Teori Pemekaran Dasar Samudera/Sea Floor Spreading (Harry Hess)
Teori ini dikemukakan oleh Harry Hess. Merujuk pada teori yang dikemukakan Wegener, Hess berpendapat bahwa benua itu tidak hanyut seperti balok es yang mengapung, tetapi benua itu terpatri pada basal dasar samudera. Dasar samudera terus-menerus didesak ke atas dari astenosfer yang panas sehingga terjadi pemekaran dasar samudera dengan kecepatan 1,5-10 cm per zahun atau 100 km per 10 juta tahun. Pemekaran ini didorong karena adanya panas dari dalam bumi yang menimbulkan arus konveksi, seperti air dalam ceret yang dipanaskan. Arus ini mampu membawa lempengan dasar samudera.  

Teori Tektonik Lempeng (Jason Morgan)
Teori tektonik lempeng berasal dari bahasa aslinya, yaitu Plate Tectonic Theory. Teori ini dikemukakan oleh Jason Morgan, seorang ahli Geofisika Amerika pada tahun 1987. Sebenarnya teori ini bukan merupakan teori baru, akan tetapi penggabungan antara Teori Pengapungan Benua (Continental Drift) dan Teori Pemekaran Dasar Samudera (Sea Floor Spreading).

Daftar Pustaka : PT. Bumi Aksara
Loading...