Loading...
Wirausaha memang identik dengan bisnis
(perdagangan). Sampai ada ungkapan yang mengatakan bahwa "Dalam
berwirausaha berpikirlah apa yang bisa Anda jual, jangan berpikir apa
yang bisa Anda buat." Hal ini tidak dimaksudkan untuk mengatakan bahwa
berwirausaha itu lebih utama daripada produksi barang dan jasa, namun
lebih menekankan pada begitu pentingnya pemasaran bagi produk.
Becoming an entrepreneur is identical to doing business (trade). There is even a saying which reads, "As an entrepreneur, please think of what you can sell, don't think of what you can make." This is not intended to say that being an entrepreneur is more important than producing goods and services, but it just unerlines the importance of product marketing.
The products which have been produced must be sold to obtain revenue which has to be greater than the cost that has been paid in order to gain profit. The followings are some tips for successful marketing of products that have been purchased or produced.
1. Don't feel that marketing is a demeaning activity - Jangan merasa rendah dengan kegiatan memasarkan.
The psychological condition of a marketer -who is not proud of his job will discourage him and prevent him from achieving maximum result. Such a feeling has to be eliminated so that the marketer will be able to see prospective consumers' wish and try to meet it.
Kondisi psikologis yang tidak merasa bangga akan dapat melemahkan semangat dan hasil yang dicapai pun tidak akan maksimal. Perasaan seperti itu harus dihilangkan agar pemasar mampu melihat keinginan konsumen dan berusaha memenuhi keinginan tersebut.
2. Do not lie and force, do not even allow prospective buyers to have an impression that you are lying and forcing. Instead, please give the impression that you are giving helpful information to the buyers. Such an impression can be created by:
Tidak boleh bohong dan memaksa, bahkan jangan sampai kesan bohong dan memaksa itu muncul bagi pembeli. Namun buatlah kesan bahwa pemasar memberikan informasi yang akan membantu pembeli. Kesan itu bisa ditimbulkan antara lain dengan:
- greeting and shaking hands with customers, especially when you are selling luxurious goods, such as cars, properties and other luxurious things, ucapan salam dan berjabat tangan saat bertemu pembeli apalagi untuk pemasar barang-barang mewah semacam mobil, properti dan benda-benda mewah lain,
- speaking fluently and behaving politely, berbicaralah dan bersikaplah dengan sopan dan lancar,
- being sympathetic and attentive, bersikap simpatik dan perhatian,
- answering questions and giving information as clearly as possible when a buyer asks about the for product. Menjawab dan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya apabila pembeli menanyakan sesuatu tentang produk,
- waiting a moment and not continuously explaining in order to give a prospective buyer time to absorb the information and make a decision, menunggu sejenak dan tidak terus menerangkan agar calon pembeli memiliki kesempatan untuk menyerap informasi yang diberikan untuk mengambil keputusan,
- directing the conversation softly toward a transaction without the prospective buyer being aware of it so that it will not give the impression, of forcing mengarahkan pembicaraan ke arah transaksi secara halus dan tidak disadari calon pembeli agar tidak ada kesan memaksa.
3. Developing good relationship with tnany parties, especially those that may be targeted as customers. Developing relationship with many parties is very useful, especially tfor a businessman or trader. We do not only approach people to target them as our customers, but the scope of relationship is wider in that the people may also be useful to us.
However, we should not merely keep on benefiting from them, whereas the businessman (marketer) is not beneficial to them, or the buyer does not feel any benefit from the businessman. Both parties must "take and give".
Membina hubungan dengan banyak pihak, terutama yang bisa dibidik jadi pelanggan. Membina hubungan dengan banyak pihak sangat bermanfaat, apalagi sebagai wirausahawan dan pedagang. Kita tidak hanya mendekati orang untuk dibidik sebagai pelanggan, namun lebih luas lagi orang tersebut bisa bermanfaat bagi kita.
Namun demikian, kita jangan hanya terus memanfaatkan orang lain, sedangkan si pengusaha (pemasar) tidak membawa manfaat bagi mereka atau pembeli tidak bisa merasakan adanya manfaat dari si pengusaha tersebut. Harus ada "take and give" dari masing-masing pihak.
4. Satisfying customers - Membuat pelanggan puas
Customer 's satisfaction comes from various aspects, so all of them must be considered by a businessman and marketer Some of the aspects are quality of product, service, ease in obtaining the product (wide distribution of sales), and the resale price (for durable goods). As a businessman who wants to market his products, he must understand the buyers and consumers. The followings are some motives of buying and types of consumers.
Kepuasan pelanggan itu bisa berasal dari beberapa aspek, sehingga kesemuanya perlu diperhatikan wirausahawan dan pemasar. Aspek-aspek tersebut antara lain kualitas produk, pelayanan, kemudahan dalam memperoleh produk tersebut (penjualannya menyebar), dan harga jual kembali (untuk barang yang tahan lama).
Sebagai wirausahawan yang akan melakukan pemasaran produk, haruslah memahami pembeli dan konsumennya. Berikut ini motifkonsumen melakukan pembelian dan tipe-tipe konsumen.
Sumber Pustaka: CV. Yrama Widya
Loading...