Loading...
In grade XI you have learned production theories and BEP (break even point) where sales price = cost of goods purchased or revenue = cost, whereas cost of goods sold which you learn in this chapter is the same as cost of goods purchased or the total production cost in a production company.
If the estimated production sale is higher than the cost of goods purchased or the total production cost, profit will be obtained. On the contrary, if revenue is lower than the production cost, a loss will be experienced. So is the case with cost of production which functions to find gross profit (profit before being deducted by costs, plus income from non-sale activities, or pure sales profit).
If the sales price is equal to the cost of production, there is no profit obtained, or even there is a loss because if the price is deducted by costs such as salary and some others, the difference between the sales price and production cost will be negative or the expenses will be larger.
Di kelas XI Anda telah belajar teori produksi dan titik impas BEP (break even point) dimana harga jual = harga perolehannya atau penerimaan = biaya, sedangkan harga pokok penjualan ini sama dengan harga perolehan atau total biaya produksi pada perusahaan produksi.
Di kelas XI Anda telah belajar teori produksi dan titik impas BEP (break even point) dimana harga jual = harga perolehannya atau penerimaan = biaya, sedangkan harga pokok penjualan ini sama dengan harga perolehan atau total biaya produksi pada perusahaan produksi.
Jika perencanaan penjualan produksi lebih tinggi dari biaya perolehan atau biaya produksi total, maka akan diperoleh laba. Begitu pula sebaliknya. Bila penerimaan lebih rendah dari biaya produksinya akan diperoleh kerugian. Begitu pula HPP yang berfungsi untuk mencari laba kotor (laba yang belum dikurangi macam-macam biaya, dan ditambah pendapatan di luar usaha penjualan, atau laba hasil penjualan saja).
Ketika penjualan sama dengan HPP maka tidak diperoleh laba, bahkan kerugian karena jika dikurangi biaya-biaya seperti biaya gaji dan lain sebagainya; selisih penjualan dan HPP tersebut menjadi negatif atau besar pengeluarannya.
In the statement of profit and loss of a trade company, the sales as the main revenue will be deducted by the cost of goods produced and results in gross profit. If the gross profit is deducted by costs of sales and added up by incomes from other businesses, such as rent income (if the trade company rents out a business place to another party) and savings interest income, then deducted by expenses of other businesses, such as interest expense, the result will be net profit before tax. The profit and loss statement will be discussed in the chapter about financial reports of trade companies.
Pada laporan rugi-laba perusahaan dagang, penjualan sebagai penerimaan utama akan dikurangi oleh HPP dan akan diperoleh laba kotor. Jika laba kotor ini dikurangi biaya-biaya dari usaha penjualan dan ditambah pendapatan di luar usaha, seperti pendapatan sewa (bila UD tersebut menyewakan lahan atau tempatnya pada pihak lain) dan pendapatan bunga tabungan lalu dikurangi biaya di luar usaha, seperti biaya bunga, akan diperoleh laba bersih sebelum pajak. Mengenai laporan rugi-laba akan dibahas pada bab laporan keuangan perusahaan dagang.
Pada laporan rugi-laba perusahaan dagang, penjualan sebagai penerimaan utama akan dikurangi oleh HPP dan akan diperoleh laba kotor. Jika laba kotor ini dikurangi biaya-biaya dari usaha penjualan dan ditambah pendapatan di luar usaha, seperti pendapatan sewa (bila UD tersebut menyewakan lahan atau tempatnya pada pihak lain) dan pendapatan bunga tabungan lalu dikurangi biaya di luar usaha, seperti biaya bunga, akan diperoleh laba bersih sebelum pajak. Mengenai laporan rugi-laba akan dibahas pada bab laporan keuangan perusahaan dagang.
Sumber Pustaka: CV. Yrama Widya
Loading...