Loading...

Pengertian Nilai Uang Dan Teorinya

Loading...

Pengertian Nilai Uang Dan Teorinya


Pada dasarnya nilai uang itu terdiri dan nilai intrinsik dan nilai nominal. Apabila uang diukur dengan tenaga belinya dikenal nilai riil. Nilai riil adalah nilai yang dapat diukur dengan sejumlah barang yang menunjukkan daya beli uang tersebut. Nilai riil erat kaitannva dengan uang sebagai alat tukar. 

Contoh dengan uang Rp24.000,00 dapat dibelikan 12 kg beras. Oleh karena mu dava beli uang ditentukan oleh tingkat harga-harga secara umum. Hubungan antara harga barang dengan nilai harga tersebut merupakan cerminan bahwa uang memiliki nilai riil dan itu merupakan nilai uang internal.



Dengan adanya globalisasi ekonomi, nilai uang tidak hanya ditunjukkan oleh kemampuannya untuk memperoleh sejumlah barang/jasa, namun lebih jauh berhubungan pula dengan mata uang asing yang dinyatakan dengan kurs valuta asing. Apabila daya beli uang diukur dengan mata uang asing maka uang tersebut memiliki nilai uang eksternal. Baik nilai uang internal maupun nilai uang eksternal menunjukkan daya beli uang tersebut. Walaupun mata uang asing bukan merupakan alat pembayaran di dalam negeri namun uang asing tersebut dapat diperjualbelikan. Semakin banyak permintaan uang asing, semakin tinggi nilai uang asing, semakin rendah nilai uang dalam negeri.

Teori Nilai Uang

Secara garis besar, teori nilai uang dapat dibagi dalam tiga kelompok, yakni
  1. teori barang,
  2. teori kuantitas, dan
  3. teori pendapatan.
  • Teori Barang
  • Teori Metalisme
Uang ditenima umum sebagai alat tukar karena uang memiliki nilai yang sewajarnya dan nilainya ditentukan oleh bahan uang. Nilai uang harus sama dengan bahan yang dibuatnya. Jika biaya produksi logam (bahan uang) naik maka nilai uang juga naik. Pelopor neon ini antara lain Adam Sinith dan David Ricardo.
  • Teori Noininalisme
Uang diterima oleh umum sebagai alat tukar bukan karena uang itu terbuat dan emas dan perakelainkan dan tenaga belinya. Pelopor teori ini antara lain Schurnpeter, Verijn Stuart Fryda, dan Thomas Aquinas.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Loading...