Loading...

Apakah Sejarah Itu, Dan Contohnya

Loading...

Apakah Sejarah Itu, Dan Contohnya



“Apa gunanya sejarah?” demikian tanya sebagian orang. “Masa lalu sudah lewat dan tidak akan bisa di] angkau lagi.” Lagi pula, masa lampau tidak dapat membantu kita untuk memperoleh pengetahuan yang berguna bagi kehidupan masa kini dan masa depan. Lebih baik mempelajari pengetahuan yang tepat guna seperti ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Tapi apakah benar demikian?



Sebagai sebuah cabang ilmu, sejarah hanya akan bergunajikaadakaitannya denganmasyarakat. Bahkan ada yang berpendapat b hwa eterikatannya itu harus_merupakan suatu interaksi timbal balik. Artinya, sejarah bukan sekedar bagaimana masyarakat mempengaruhi sejarah, melainkan juga memperhitungkan bagaimana ilmu sejarah mempengaruhi masyarakat. Dengan kata lain, sejarah hams berguna bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan sejarah itu sendiri.

Secara sederhana, sejarawan Louis Gotschalk membagi guna sejarah menjadi empat kelompok atau kategori, yaitu guna rekreatif guna inspiratif guna instruktif dan guna edukatif.

Guna Rekreatif



Artinya, dengan membaca atau mempelajari sejarah, kita seolah-olah dibawa berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu. Tanpa beranjak dan tempat, kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dan kita, yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya. Sebagai contoh, ketika kita membaca mengenai kisah peijuangan seorang tokoh seperti Maliatma Gandhi, kita bisa ikut merasakan pahit manisnya peijuangannya meskipun pada kenyataannya dia hidup di negeri bemama India dan bertahun-tahun sebelum kita lahir.

Guna Inspiratif



Dalam hal ini suatu karya sejarah dapat memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya. Di Indonesia, sejarahjenis ini seringkali dijalin dalam tulisan yang meriwayatkan sekitar perjuangan para pahiawan melawan penjajah. Sebagai contoh, sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar, atau heroisme pejuang Indonesia dalam Pertempuran di Surabaya.

Guna Instruktif



Sejarah dipergunakan untuk membantu menyampaikan suatu ilmu pengetahuan atau ketrampilan, dalam suatu rangka pengajaran, seperti dalam pengajaran kejuruan. Model sejarah seperti ini banyak terintegrasi dalam bahan pelajaran teknis yang terkait.

Guna Edukatif



Mempelajari sejarah berguna untuk mendapatkan kearifan dan masa lampau, untuk melangkah ke masa depan. Sebagai contoh, kita sering mendengar slogan-slogan yang dikemukakan para pendidik atau politisi yang mengatakan: “kita harus belajar dan sejarah”; “jangan sekali-kali melupakan sejarah”; atau “histories make men wise” (sejarah membuat orang bijaksana). Dan slogan-slogan semacam itu jelas adanya ajakan untuk belajar dan masa lampau agar kita lebih waspada dan lebih bijak sehingga tidak terjerumus pada kesalahan yang sama seperti yang telah lalu.

Sebagai contoh, melalui sejarah kita belajar mengenai pengaruh born atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Di Hiroshima, 100.000 orang mati seketika dan paling sedikit 60.000 lainnya mati kemudian akibat luka radiasi bertahun-tahun setelah peristiwa pemboman itu. Ketakutan akan bahaya radiasi inilah yang kemudian mendorong para pernimpin Blok Barat (Amerika Serikat cs) dan BlokTirnur (Uni Soviet cs) yang bersaing selama Perang Dingin sepakat untuk bersama-sarna mengurangi senjata pemusnah rnassalnya masing-rnasing, seperti senjata nuklir.
Sumber Pustaka: Ganeca Exact
Loading...