Loading...

Menghayati Nilai Luhur Budaya Daerah Maupun Nasional

Loading...

Menghayati Nilai Luhur Budaya Daerah Maupun Nasional


Dengan kondisi bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. bangsa Indonesia memiliki berbagai budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam. Adat istiadat itu tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakatnya dan zaman dulu hingga sekarang.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat istiadat ialah adanya semangat kekeluargaan, kegotongroyongan, musyawarah untuk muf akat. dan nilai keagamaan. Nilai-nilai tersebut mendasari tingkah laku setiap anggota masyarakat dalam kehidupannya yang dinamis.



Upacara pemakaman di Tana Toraja, misalnya, dilakukan secara besar-besaran yang melibatkan sebagian besar masyarakat. Jenazah orang yang sudah mninggaI tidak dikubur atau dibakar, tetapi dis impan di dalam lubang-lubang gua di tebing bukit. Upacara-upacara keagamaan di Bali seperti ngaben (upacara pembakaran mayat), hari raya Galungan dan Kuningan, dirayakan dengan penuh kesabaran secara bersama-sama oleh pemeluknya. Di Yogyakarta dalam rangka memperingati han Maulid Nabi Muhammad saw. Diselenggarakan peringatan yang disebut sekaten.

Masyarakat Minahasa terikat oleh mapalus. yaitu suatu bentuk kerja sama bantu-membantu kekerabatan dan solidaritas (setia kawan) masyarakat pedesaan di sana. Di daerah perantauan mereka terikat oleh rasa kekeluargaan yang disebut dengan kawanua. Di Ambon rasa kekeluargaan dikenal dengan nama pela, yaitu bentuk ikatan kekeluargaan, gotong royong kekerabatan masyarakat. Selain bentuk kekerabatan itu, masih banyak lagi bĂȘntuk kekerabatan yang terdapat  pada suku-suku dan daerah-daerah yang ada di Indonesia.

Indonesia kaya akan benda-benda budaya yang memiliki nilai-nilai luhur. Benda-benda itu dibuat dan diciptakan oleh bangsa Indonesia dengan ciri-ciri khasnya tersendiri. Benda-benda tersebut dapat berupa patung, ukir-ukiran, candi, senjata tradisional, pakaian adat, dan rumah adat. Nilai luhur terkandung dalam benda-benda itu, yang terpadu dan beberapa unsur nilai, antara lain nilai estetika, kebersamaan dan kegotongroyongan, historis, serta nilai religius. Misalnya, Candi Borobudur, Candi Prambanarf, Candi Mendut, Candi Dieng, dan lain-lain.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Loading...