Berperan Serta Dalam Pembangunan Sesuai Dengan Kemampuan Diri

Dalam GBHN 1993 disebutkan bahwa pembangunan jangka panjang kedua bertujuan mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin sebagai landasan bagi tahap pemban gunan berikutnya menuju masyarakat adil darr makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Berhasilnya tujuan dan tercapainya sasaran tersebut, tentu saja harus didukung oleh partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Bentuk peran serta partisipasi rakyat itu bermacam-macam sesuai dengan bidang dan kemampuannya. Hal ini dilakukan sebab masyarakat Indonesia terdiri dan segala macam lapisan. Oleh karena itu, peran sertanya juga berbeda-beda, seperti peran serta siswa/pelajar dalam pembangunan akan berbeda dengan petani, pegawai negeri, atau anggota TNI/Polri.

Siswa belajar di sekolah, dibimbing, dan diberi bekal untuk hidup dengan baik di masyarakat kelak. Setelah menuntut ilmu, siswa juga diharapkan dapat menyumbangkan pengetahuan demi terlaksananya pembangunan nasional. Siswa sebagai bagian dan pemuda, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab atas suksesnya pembangunan. Pelajar sebagai kader pembangunan hams berperan aktif dalam segala dinamika masyarakat dalam pembangunan.

Dan uraian di atas, peran aktif siswa dalam pembangunan dapat diwujudkan dengan sikap-sikap sebagai berikut.

Belajar Dengan Tekun

Dengan ketekunan belajar, berarti siswa sudah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebagai kader pembangunan di masa depan.

Ikut Aktif Menabung

Tabungan merupakan modal pembangunan nasional.

Mengikuti Upacara Bendera

Siswa dapat mengikuti upacara bendera dengan baik, misalnya upacara bendera setiap han Senin atau setiap han besar nasional seperti peringatan han Pahlawan. Siswa harus mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini bertujuan untuk membentuk kepribadian, memupuk jiwa kepahlawanan, dan menanamkan kedisiplinan berkaitan dengan peran aktif pemuda dalam pembangunan.

Mengikuti Kegiatan Sekolah Dengan Baik

Contoh kegiatan sekolah, misalnya mengikuti kegiatan pramuka, palang merah remaja, patroli keamanan sekolah, kegiatan kerohanian, kegiatan sosial, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan peran aktif dalam pembentukan watak, rasa persatuan, pembinaan jiwa beragama, pengenalan lingkungan hidup dan perneliharaannya.

Aktif Dalam Kegiatan Di Lingkungan

Ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya, misalnya membantu pembangunan tempat ibadah, jalan, jembatan, tempat perondaan, dan lain-lain. Dengan demikian. setiap anggota masyarakat berkewajiban untuk berperan aktif dalam pembangunan menurut bidang dan kemampuannya masing-masing.

Sumber Pustaka: Yudhistira